| Posharian.com | Anda harus memastikan kesungguhan hatinya mengenai pernikahan yang akan dijalani? Tanyakan 10 pertanyaan ini kepada pasan...
| Posharian.com | Anda harus memastikan kesungguhan hatinya mengenai pernikahan yang akan dijalani? Tanyakan 10 pertanyaan ini kepada pasangan Anda agar Anda yakin bahwa dialah orang yang tepat mendampingi Anda.
Ingat, pernikahan bukan berbicara tentang hubungan yang akan Anda jalani bersama pasangan sebulan, dua bulan atau setahun saja. Pernikahan adalah ikatan seumur hidup, artinya Anda akan menghabiskan sisa hidup dan menjalani kehidupan ini bersama pasangan hidup pilihan Anda sampai maut yang memisahkan.
Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk menikah, Anda harus benar-benar yakin dengan keputusan dan pilihan Anda. Jangan sampai di tengah perjalanan pernikahan, nantinya ada penyesalan, ada kesalahpahaman, atau ada perpisahan.
Anda harus memastikan kesungguhan hatinya mengenai pernikahan yang akan dijalani. Jangan sampai kesiapan itu tidak dimiliki pasangan Anda. Karena jika demikian, pernikahan hanya menjadi bencana dalam hidup Anda. Berikut 10 pertanyaan yang wajib Anda lontarkan kepada pasangan Anda agar Anda yakin bahwa dialah orang yang tepat mendampingi Anda:
Ini adalah pertanyaan yang penting. Karena banyak juga terjadi pernikahan berlandaskan paksaan atau alasan yang tidak benar. Misalnya, perjodohan dari orangtua atau menikah karena malu dengan umur yang tidak lagi muda. Alasan-alasan seperti itu tidak akan membuat pernikahan Anda bahagia. Anda harus yakin bahwa keinginannya untuk menikahi Anda karena ia mencintai Anda dengan tulus dan ingin membangun rumah tangga bersama Anda tanpa ada alasan lain.
Pastikan bahwa keluarga pasangan Anda terutama orangtua dia menerima keberadaan Anda dan merestui pernikahan Anda. Jika hubungan Anda tidak mendapat lampu hijau, sebaiknya tunda dulu rencana pernikahan Anda sampai keluarga dia bisa membuka hatinya kepada Anda. Karena bagaimanapun, pernikahan tidak hanya menyatukan Anda dengan dia, tetapi menyatukan dua keluarga besar.
Jika Anda adalah pihak wanita, pertanyaan di atas wajib Anda tanyakan. Pernikahan mewah atau sederhana, tentu saja membutuhkan biaya. Terlebih lagi jika Anda dan pasangan sepakat membuat pernikahan yang istimewa, pastikan dana yang Anda butuhkan untuk acara pernikahan Anda telah siap.
Tentu saja sebelum menikah, masalah tempat tinggal perlu dibicarakan. Anda atau dia tidak bisa membuat keputusan sepihak mengenai di mana nantinya akan tinggal. Di mana pun nantinya akan tinggal, apakah di rumah orangtua Anda, rumah orangtua dia, rumah kontrakan atau rumah milik Anda sendiri. Pastikan atas kesepakatan bersama agar Anda dan dia sama-sama nyaman.
Ada pasangan yang segera ingin memiliki momongan tetapi ada juga yang sengaja menunda dengan alasan tertentu. Tanyakan seputar soal kehadiran anak. Kapan dan berapa jumlah anak yang diinginkan. Bagaimana pengasuhan dan cara mendidik anak?. Siapkah dia menjadi orangtua?
Baca Juga: Ibu Keempat Anak Yatim di Sumedang Sangat Malu Dikatakan Tak Urusi Anaknya
Sebelum menikah, Anda dan dia mungkin hanya melihat sisi baik atau kelebihan masing-masing tanpa mempermasalahkan kelemahan yang dimiliki. Namun, sejauh apa Anda menerima kekurangan dan kelemahannya setelah menikah nantinya? Siapkah?
Kejujurannya akan masa lalu pasangan Anda perlu Anda pertanyakan. Jangan sampai kehidupan di masa lalunya tiba-tiba menjadi malapetaka di kemudian hari setelah Anda menikah. Tanyakan tentang semua hal masa lalunya? Bagaimana latar belakang keluarga? Apa statusnya? Bagaimana pergaulan dulu? Bagaimana kehidupan percintaannya sebelum bersama Anda?
Tak dipungkiri pengelolaan keuangan yang tidak sesuai dalam rumah tangga sering menjadi masalah bagi suami istri timbulnya percekcokan. Anda harus memastikan keuangan Anda nantinya dapat berjalan sesuai kesepakatan bersama. Misalnya, siapa yang mengatur keuangan rumah tangga, dari mana sumber penghasilan, berapa penghasilan masing-masing. Meskipun masalah keuangan adalah masalah sensitif, tetap harus didiskusikan bersama agar semuanya jelas.
Pembagian tanggung jawab dalam keluarga harus jelas. Tanyakan tentang bagaimana tentang pembagian pekerjaan. Apakah nantinya yang bekerja hanya suami saja dan istri bertanggung jawab mengurus rumah. Ataukah suami istri harus bekerja?
Terakhir, tanyakan tentang kesiapannya untuk berjanji memang komitmen dan mempertahankan pernikahan walau apa pun yang terjadi. Pastikan dia tidak akan meninggalkan Anda dan selalu mencintai Anda untuk selamanya tanpa syarat.
Ingat, pernikahan bukan berbicara tentang hubungan yang akan Anda jalani bersama pasangan sebulan, dua bulan atau setahun saja. Pernikahan adalah ikatan seumur hidup, artinya Anda akan menghabiskan sisa hidup dan menjalani kehidupan ini bersama pasangan hidup pilihan Anda sampai maut yang memisahkan.
Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk menikah, Anda harus benar-benar yakin dengan keputusan dan pilihan Anda. Jangan sampai di tengah perjalanan pernikahan, nantinya ada penyesalan, ada kesalahpahaman, atau ada perpisahan.
Anda harus memastikan kesungguhan hatinya mengenai pernikahan yang akan dijalani. Jangan sampai kesiapan itu tidak dimiliki pasangan Anda. Karena jika demikian, pernikahan hanya menjadi bencana dalam hidup Anda. Berikut 10 pertanyaan yang wajib Anda lontarkan kepada pasangan Anda agar Anda yakin bahwa dialah orang yang tepat mendampingi Anda:
1. Apakah kamu ingin menikahiku tanpa paksaan?
Ini adalah pertanyaan yang penting. Karena banyak juga terjadi pernikahan berlandaskan paksaan atau alasan yang tidak benar. Misalnya, perjodohan dari orangtua atau menikah karena malu dengan umur yang tidak lagi muda. Alasan-alasan seperti itu tidak akan membuat pernikahan Anda bahagia. Anda harus yakin bahwa keinginannya untuk menikahi Anda karena ia mencintai Anda dengan tulus dan ingin membangun rumah tangga bersama Anda tanpa ada alasan lain.
2. Apakah keluarga kamu merestui hubungan kita?
Pastikan bahwa keluarga pasangan Anda terutama orangtua dia menerima keberadaan Anda dan merestui pernikahan Anda. Jika hubungan Anda tidak mendapat lampu hijau, sebaiknya tunda dulu rencana pernikahan Anda sampai keluarga dia bisa membuka hatinya kepada Anda. Karena bagaimanapun, pernikahan tidak hanya menyatukan Anda dengan dia, tetapi menyatukan dua keluarga besar.
3. Sudah siapkah dana yang kita butuhkan untuk menikah?
Jika Anda adalah pihak wanita, pertanyaan di atas wajib Anda tanyakan. Pernikahan mewah atau sederhana, tentu saja membutuhkan biaya. Terlebih lagi jika Anda dan pasangan sepakat membuat pernikahan yang istimewa, pastikan dana yang Anda butuhkan untuk acara pernikahan Anda telah siap.
4. Di mana nanti kita akan tinggal?
Tentu saja sebelum menikah, masalah tempat tinggal perlu dibicarakan. Anda atau dia tidak bisa membuat keputusan sepihak mengenai di mana nantinya akan tinggal. Di mana pun nantinya akan tinggal, apakah di rumah orangtua Anda, rumah orangtua dia, rumah kontrakan atau rumah milik Anda sendiri. Pastikan atas kesepakatan bersama agar Anda dan dia sama-sama nyaman.
5. Bagaimana soal anak?
Ada pasangan yang segera ingin memiliki momongan tetapi ada juga yang sengaja menunda dengan alasan tertentu. Tanyakan seputar soal kehadiran anak. Kapan dan berapa jumlah anak yang diinginkan. Bagaimana pengasuhan dan cara mendidik anak?. Siapkah dia menjadi orangtua?
Baca Juga: Ibu Keempat Anak Yatim di Sumedang Sangat Malu Dikatakan Tak Urusi Anaknya
6. Siapkah kamu menerima semua kekurangan dan kelemahanku?
Sebelum menikah, Anda dan dia mungkin hanya melihat sisi baik atau kelebihan masing-masing tanpa mempermasalahkan kelemahan yang dimiliki. Namun, sejauh apa Anda menerima kekurangan dan kelemahannya setelah menikah nantinya? Siapkah?
7. Bagaimana kehidupan masa lalumu?
Kejujurannya akan masa lalu pasangan Anda perlu Anda pertanyakan. Jangan sampai kehidupan di masa lalunya tiba-tiba menjadi malapetaka di kemudian hari setelah Anda menikah. Tanyakan tentang semua hal masa lalunya? Bagaimana latar belakang keluarga? Apa statusnya? Bagaimana pergaulan dulu? Bagaimana kehidupan percintaannya sebelum bersama Anda?
8. Bagaimana tentang pengelolaan keuangan nantinya?
Tak dipungkiri pengelolaan keuangan yang tidak sesuai dalam rumah tangga sering menjadi masalah bagi suami istri timbulnya percekcokan. Anda harus memastikan keuangan Anda nantinya dapat berjalan sesuai kesepakatan bersama. Misalnya, siapa yang mengatur keuangan rumah tangga, dari mana sumber penghasilan, berapa penghasilan masing-masing. Meskipun masalah keuangan adalah masalah sensitif, tetap harus didiskusikan bersama agar semuanya jelas.
9. Bagaimana pembagian pekerjaan?
Pembagian tanggung jawab dalam keluarga harus jelas. Tanyakan tentang bagaimana tentang pembagian pekerjaan. Apakah nantinya yang bekerja hanya suami saja dan istri bertanggung jawab mengurus rumah. Ataukah suami istri harus bekerja?
10. Siapkah kamu memegang komitmen pernikahan kita selamanya?
Terakhir, tanyakan tentang kesiapannya untuk berjanji memang komitmen dan mempertahankan pernikahan walau apa pun yang terjadi. Pastikan dia tidak akan meninggalkan Anda dan selalu mencintai Anda untuk selamanya tanpa syarat.
COMMENTS