Rating kata yang sering kita dengar, tetapi kurang kita ketahui maksudnya. Sebenarnya apa rating dan share itu? Secara umum, rating adalah e...
Rating kata yang sering kita dengar, tetapi kurang kita ketahui maksudnya. Sebenarnya apa rating dan share itu? Secara umum, rating adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu, dalam hal ini saya mencoba memberi penjelasan tentang ratting pertelevisian di Indonesia. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton suatu program televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan. Apabila dirumuskan menjadi:
Rating = Jumlah penonton program A X 100 %
Populasi TV
Data kepemirsaan TV itu dihasilkan berdasarkan survei kepemirsaan TV (TV Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Survey itu dirancang bagi pengiklan, agensi iklan, maupun pengelola TV untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik karakter penonton TV dan acuan tontonan TV di kota-kota besar Indonesia. AGB Nielsen membagi populasi data pada 2273 rumahtangga koresponden yang tersebar di 10 kota besar Indonesia, yaitu:
Sejak 1991, Nielsen Indonesia telah menyediakan laporan rating mingguan bagi stasiun TV dan pengiklan mengunakan Layanan Rating Harian—penonton sampel mencatat acara yang ditonton serta di channel mana, di dalam buku harian yang disediakan. Hasilnya dikirimkan pada NMR yang kemudian mentransfernya ke komputer.
Jadi iklan-iklan yang kita tonton di Televisisi sudah melalui proses survey yang di rancang oleh perususahaan tersebut. Para pengiklan bias menentukan pada acara-acara apa saja iklan mereka di tayangkan tentunya berdasarkan rating TV. Jika rating acara itu bagus maka budget yang harus di keluarkan perusahaan iklan juga besar. Menurut info yang saya baca dari google katanya harga pasang iklan di Televisi itu lumayan mahal.
* Jam 00.00-05.00, biayanya sekitar Rp5.000.000,00 – Rp7.000.000,00 per 30 detik
* Jam 05.00-08.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik
* Jam 08.00-12.00, biayanya sekitar Rp6.000.000,00 – Rp8.000.000,00 per 30 detik.
* Jam 12.00-13.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik.
* Jam 13.00-17.00, biayanya sekitar Rp6.000.000,00 – Rp8.000.000,00 per 30 detik.
* Jam 17.00-21.00, biayanya sekitar Rp12.000.000,00 – Rp14.000.000,00 per 30 detik.
* Jam 21.00-00.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik
Pada trafik penonton yang ramai akan dipasang biaya iklan tv yang lebih mahal dibandingkan jam tayang yang diperkirakan tidak ramai penonton. Nah, para perusahaan iklan harus bijak memilih jam berapa iklan mereka ingin di tayangkan, karena nggak mungkn kan iklan produck bumbu masakan tayangnya tengah malam.
Share adalah persentase jumlah pemirsa atau target pemirsa pada ukuran satuan waktu tertentu pada suatu channel tertentu terhadap total pemirsa di semua channel. Share adalah persentase orang atau pesawat televisi yang memilih untuk menonton program tertentu pada jam atau waktu tersebut. Misalnya begini jam 1 siang ada program berita A dengan share 20, program gosip B share 30 dan program sport share 50. Artinya program berita A mendapat 20 persen penonton pada jam 1 siang, Program Gosip B mendapat bagian 30 persen penonton dan Program Sport C mendapat 50 persen penonton pada jam 1 siang. Dapat dilihat dalam rumus berikut ini :
Share = Program Rating X 100 %
Total Rating
Ada pula istilah Channel Share yakni persentase pemirsa TV di satu periode tertentu pada saluran TV. Rumus perhitungannya sebagai berikut:
Channel Share = Channel Share X 100 %
Total Pemirsa
Pada Channel Share yang dibandingkan bukan lagi acaranya, melainkan stasiun TV-nya.
All over, Rating menghitung jumlah penonton TV pada sebuah acara, sedang share menghitung persentase penonton TV di antara stasiun TV lain. Rating tidak mengukur kualitas, melainkan kuantitas keluar-masuk penonton dengan unit waktu tertentu. Jadi, kembali lagi pada penonton, pilih kualitas atau kuantitas?
Populasi TV
Data kepemirsaan TV itu dihasilkan berdasarkan survei kepemirsaan TV (TV Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Survey itu dirancang bagi pengiklan, agensi iklan, maupun pengelola TV untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik karakter penonton TV dan acuan tontonan TV di kota-kota besar Indonesia. AGB Nielsen membagi populasi data pada 2273 rumahtangga koresponden yang tersebar di 10 kota besar Indonesia, yaitu:
- Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek)
- Surabaya dan sekitarnya (Gerbangkertasusila)
- Bandung
- Semarang
- Medan
- Makassar
- Yogyakarta dan sekitarnya (DIY, Sleman & Bantul)
- Palembang
- Denpasar
- Banjarmasin
Sejak 1991, Nielsen Indonesia telah menyediakan laporan rating mingguan bagi stasiun TV dan pengiklan mengunakan Layanan Rating Harian—penonton sampel mencatat acara yang ditonton serta di channel mana, di dalam buku harian yang disediakan. Hasilnya dikirimkan pada NMR yang kemudian mentransfernya ke komputer.
Jadi iklan-iklan yang kita tonton di Televisisi sudah melalui proses survey yang di rancang oleh perususahaan tersebut. Para pengiklan bias menentukan pada acara-acara apa saja iklan mereka di tayangkan tentunya berdasarkan rating TV. Jika rating acara itu bagus maka budget yang harus di keluarkan perusahaan iklan juga besar. Menurut info yang saya baca dari google katanya harga pasang iklan di Televisi itu lumayan mahal.
* Jam 00.00-05.00, biayanya sekitar Rp5.000.000,00 – Rp7.000.000,00 per 30 detik
* Jam 05.00-08.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik
* Jam 08.00-12.00, biayanya sekitar Rp6.000.000,00 – Rp8.000.000,00 per 30 detik.
* Jam 12.00-13.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik.
* Jam 13.00-17.00, biayanya sekitar Rp6.000.000,00 – Rp8.000.000,00 per 30 detik.
* Jam 17.00-21.00, biayanya sekitar Rp12.000.000,00 – Rp14.000.000,00 per 30 detik.
* Jam 21.00-00.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik
Pada trafik penonton yang ramai akan dipasang biaya iklan tv yang lebih mahal dibandingkan jam tayang yang diperkirakan tidak ramai penonton. Nah, para perusahaan iklan harus bijak memilih jam berapa iklan mereka ingin di tayangkan, karena nggak mungkn kan iklan produck bumbu masakan tayangnya tengah malam.
Share adalah persentase jumlah pemirsa atau target pemirsa pada ukuran satuan waktu tertentu pada suatu channel tertentu terhadap total pemirsa di semua channel. Share adalah persentase orang atau pesawat televisi yang memilih untuk menonton program tertentu pada jam atau waktu tersebut. Misalnya begini jam 1 siang ada program berita A dengan share 20, program gosip B share 30 dan program sport share 50. Artinya program berita A mendapat 20 persen penonton pada jam 1 siang, Program Gosip B mendapat bagian 30 persen penonton dan Program Sport C mendapat 50 persen penonton pada jam 1 siang. Dapat dilihat dalam rumus berikut ini :
Total Rating
Ada pula istilah Channel Share yakni persentase pemirsa TV di satu periode tertentu pada saluran TV. Rumus perhitungannya sebagai berikut:
Total Pemirsa
Pada Channel Share yang dibandingkan bukan lagi acaranya, melainkan stasiun TV-nya.
All over, Rating menghitung jumlah penonton TV pada sebuah acara, sedang share menghitung persentase penonton TV di antara stasiun TV lain. Rating tidak mengukur kualitas, melainkan kuantitas keluar-masuk penonton dengan unit waktu tertentu. Jadi, kembali lagi pada penonton, pilih kualitas atau kuantitas?
COMMENTS