Apakah Facebook Twitter Masih Berpengaruh Pada SEO?

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan melalui komentar mengenai: Apakah social media signals dari Twitter dan Facebook masih berpe...

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan melalui komentar mengenai: Apakah social media signals dari Twitter dan Facebook masih berpengaruh secara langsung terhadap ranking web di hasil pencarian? Apakah kedua social media tersebut bisa menjadi media link building untuk meningkatkan SEO? Apakah Twitter dan Facebook menjadi bagian dari pertimbangan algoritma-algoritma Google untuk menentukan peringkat sebuah website?
Tips SEO

Terdapat banyak kontradiksi ketika kita membaca berbagai artikel dari dalam dan luar negeri tentang pengaruh social media terhadap upaya SEO website. Beberapa post mengatakan: ya, masih berpengaruh; beberapa yang lainnya mengatakan mungkin; dan sisanya mengatakan tidak. Mana yang benar? Yah, kita bisa mahfum jika beberapa artikel mengatakan social media signals berpengaruh terhadap SEO karena mungkin diterbitkan satu atau dua tahun lalu.

Tetapi bagaimana faktanya sekarang? Apakah ada dasar yang kuat? Apakah informasi itu bersifat prediksi atau didukung data akurat? Jika webmaster dan blogger selalu meraba-raba dalam menentukan strategi, akan memunculkan kebingungan dahsyat. Bisa-bisa stress berat. :D

Apa itu Social Signals?

Cukup susah bagi saya mencari kata yang pas untuk social signals di dalam bahasa Indonesia (sinyal sosial?), tapi intinya social signals adalah berbagai indikator dan informasi suatu akun media sosial; yang kemudian digunakan sebagai patokan untuk memperhitungkan segala sesuatu yang berkaitan dengan akun itu. Termasuk di dalam social signals adalah: like, retweet, followers/friends, favorites, comments, shares, replies, mentions, dan masih banyak lagi. Sinyalemen-sinyalemen tersebut digunakan sebagai bahan untuk menilai apa yang disajikan oleh akun itu. Jika social signals tinggi, maka kemungkinan peringkat dan nilai kuasa (authority) akun itu juga tinggi, misalnya: post/status di social media, keterkaitan akun dengan sebuah website (pengaruh terhadap authority website), termasuk juga link internal maupun eksternal di dalam post/status tersebut. Yang terakhir inilah yang biasa dikejar dari social media oleh para webmaster dan blogger: link building. Ya, ini yang terjadi, DULU tapi. Sekarang? Tunggu dulu, sabar. 

My Insights

Dalam suatu kesempatan saya menjawab sebuah komentar dengan jawaban tidak, dan ini berdasarkan pada fakta bahwa backlink-backlink yang saya analisis melalui Google Webmaster Tools tidak menunjukkan lagi adanya inbound link dari kedua social media tersebut. Ini saya lakukan di awal 2013 dan cukup mengejutkan karena pada waktu itu justru sedang santer-santernya trend membangun otoritas link melalui social media. Analisis itu cukup sederhana, namun akurat, karena informasinya langsung datang dari GWT, meskipun secara eksplisit, pada waktu itu, belum disampaikan oleh Google. Ada beberapa fakta kecil lain yang menguatkan dan akan saya sampaikan di bagian akhir.

Lalu apa faktanya?

Statemen Matt Cutts Mengenai Social Signals dari Facebook & Twitter

Baru saja, bulan lalu, dalam sebuah kesempatan melalui video post tanya jawab di Youtube, Matt Cutts mengkonfirmasi bahwa social signals dari Twitter dan Facebook tidak lagi menjadi faktor dalam algoritma Google search engine. Keduanya tidak lagi mendapatkan prioritas sebagai sebuah situs yang memberikan sinyal terhadap algoritma Google; dan diperlakukan sama seperti situs-situs pada umumnya.

APAKAH FACEBOOK & TWITTER MASIH BERPENGARUH PADA SEO?

Dengan kata lain, Google akan crawl setiap halaman kedua social media tersebut layaknya situs-situs yang lain. Nah, mengapa social signals dari Twitter dan Facebook tidak bisa lagi dijadikan faktor?

Faktor yang Menyebabkan Social Signals Tidak Diperhitungkan Lagi

Jika sebuah halaman post/status di-block, halaman tersebut tidak akan dicrawl dan dimunculkan dalam hasil pencarian. Dan inilah yang terjadi.
1. Perjanjian antara Google dan Twitter untuk memasukkan berbagai post/status/tweet ke dalam indeks realtime (Google News) berakhir pada bulan Juli 2011. Saya masih ingat betul, banyak perdebatan dan spekulasi di berbagai forum webmaster dan artikel blog mengenai keputusan ini, tetapi yang paling masuk akal adalah: dirilisnya GooglePlus, social media baru milik Google yang ternyata menimbulkan kecemburuan Twitter. Setelah itu, halaman-halaman non-profile, yaitu halaman tweet/status di-block. Tidak lama, langkah ini diikuti dengan kemunculan fitur auto shortlink dan redirect (t.co) yang membabat habis semua link eksternal asli, baik pada bio maupun isi status. Tidak ada backlink satupun yang bisa dibuat, meski nofollow sekalipun.
2. Selang tidak lama, langkah ini diikuti Facebook dengan hanya menyisakan halaman profile dan page yang bebas di-crawl oleh Google. Secara default halaman ini indexable, tetapi anda bisa mengatur (di dalam settings) agar halaman profil anda menghilang dari hasil pencarian Google sekalian (hehe). Sisanya, yaitu halaman post (status, notes, dll), di-block. Ini artinya Facebook juga mengikuti langkah Twitter untuk memastikan bahwa Google tidak berintegrasi dengan jaringannya (dan kemudian memilih Bing).

Mengapa kedua sosial media besar tersebut melakukan hal demikian? Akan menjadi seperti semut mengorek kuping gajah jika kita coba selikidi. Tetapi yang jelas, kehadiran GooglePlus dan kemampuan Twitter dan Facebook untuk merancang search engine-nya sendiri (Graph Search) menjadi alasan utama. Dengan menggunakan fitur search sendiri (yang juga kaya), tentu mereka tidak ingin social signals-nya jatuh ke search engine lain. Dan lebih jauhnya, ya, tentu alasan klasik, uang (Twitter & Facebook Ads). Saya tidak akan berbicara alasan politis, meskipun itu sudah jelas, kekuasaan. Dua situs raksasa tentu tidak mau menghamba pada situs sekelasnya. Nah, kelepasan ngomong juga akhirnya hahaha.. ;)
Menjadi sebuah kesia-siaan bagi Google jika harus berupaya keras menggali social signals dari kedua social media tersebut. Butuh budget besar untuk bisa menembusnya, dan belum tentu berhasil. Dan juga buat apa? Google punya social media sendiri yang bisa diandalkan ;)

Apakah ini Berarti Kematian Strategi Social Media?

Tentu tidak.

Jika anda beranggapan bahwa membangun presensi di social media hanya untuk SEO, tentu ini bisa menjadi kematian brand/website anda. Tetapi, social media marketing sebenarnya tidak berkaitan dengan SEO, sammmaaaa sekali tidak.

Kedua, kehadiran halaman profile social media (account profile page) di Google sebenarnya tidak ikut kandas. Google hanya tidak lagi melihat dan memperhitungkan social signals (tweet, like, dll) karena ya itu tadi, aksesnya di-block; tetapi tidak pada halaman profile, sehingga anda masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan visibilitas akun di hasil pencarian. Hal ini juga menjadi keuntungan tersendiri, yaitu untuk memperlihatkan otoritas brand/web.

Fakta ini juga menjadi petunjuk bahwa Google Authorship Markup (Google AuthorRank) mulai diperhitungkan dan penting di dalam algoritma Google. Jadi, pastikan memiliki presensi di GooglePlus (baik profile dan Page) dan mengkaitkannya dengan berbagai akun, baik di social media maupun situs lain, dan tentu website anda.

Kebangkitan Kembali Social Media Marketing Murni

Jelas, upaya social media marketing menjadi lebih murni, karena terbebas dari fokus dan bayang-bayang SEO. Meski upaya yang harus dilakukan perlu ditingkatkan dan butuh berbagai strategi, tetapi hal ini menjadi indikator bahwa apapun usaha yang dilakukan di social media harus kembali bertujuan murni, yaitu meraih target semaksimal mungkin melalui social media. Misalnya, jika anda ingin menarik traffic dari social media, maka tujuannya benar-benar adalah untuk menciptakan inbound link yang ditujukan untuk membawa traffic (backlink murni), dengan cara meningkatkan viralitas konten di social media.

Hal ini juga jadi pertanda bahwa upaya peningkatkan kehadiran, authority, dan popularitas di dunia online (online presence) menjadi lebih logis dan adil, terutama bagi website atau bisnis berskala kecil. Anda tidak lagi bersaing karena jumlah followers, page likes, dll semata, yang dulu dijadikan patokan oleh search engine, tetapi kini anda juga bisa bersaing secara murni karena konten yang anda share bisa menjadi viral dan populer. Setidaknya, perubahan itu memberikan dua keuntungan:

Sharing sosial meningkatkan inbound marketing, dalam hal ini inbound link (backlink dari social media yang ditujukan untuk menarik traffic) benar-benar bisa diukur dan ditingkatkan.

Otoritas (authority) dan kehadiran di dunia online hanya akan dinilai oleh manusia (user social media) dan bukan oleh search engine, sehingga hasilnya lebih objektif; terutama untuk website, individu, dan bisnis skala kecil.

Penutup

Bukan hal yang mengejutkan jika saya akhirnya mendapat kesimpulan yg sama seperti artikel-artikel sebelumnya. Apa itu? Ya, bukan rahasia lagi jika yang menggawangi tercapainya dua tujuan di atas adalah Kualitas Konten, terlebih lagi apabila diterapkan pada social media, yang kini kuratornya hanya manusia (user), tanpa campur tangan search engine. Logis, dan adil.

COMMENTS

Name

Aceh,23,Adsense,8,BBM,3,Biography,1,Bitcoin,4,Blog,21,Blogger,12,Blogging,55,Business,14,Cerita,3,CPNS,1,Delicious,1,Design,1,DeviantART,1,Digg,1,Dollar,3,Dunia,13,Facebook,5,Flickr,1,Friendster,1,Gambar,2,Game,36,Gmail,1,Google+,4,Hosting,1,Inspirasi,2,Instagram,1,Internet,13,Interview,11,Kesehatan,2,LinkedIn,1,Makalah,7,Marketing,12,Meme,8,Money,3,Motivasi,2,MySpace,1,Outlook,1,Path,1,Pendidikan,10,Pengetahuan,4,Pinterest,1,Plugin,5,PNS,1,Reddit,1,Review,4,Seo,53,Smartphone,5,Social Media,38,Sukses,3,Sumatera Barat,16,Sumatera Utara,3,Templates,1,Tips,6,Toko Online,3,Top10,18,Tumblr,1,Tutorial,29,Tutorial Blog,146,Twitter,3,Umum,9,Vimeo,1,VK,1,Weebly,1,WhatsApp,1,Widget,55,Wisata,4,WordPress,14,Yahoo,1,Youtube,3,
ltr
item
Blog iTapuih.com: Apakah Facebook Twitter Masih Berpengaruh Pada SEO?
Apakah Facebook Twitter Masih Berpengaruh Pada SEO?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvAODjMhAoZZFtpP6qFCbjWvU_oqgyntOMrJl237XjJPC8hN_Xh7ugNeQ5IlBU1LmeM73k7ML1CsH7mVkHBGC7FaRNcTo67J2zFKG_0JNKongv2E96xCoFCNJUV2364KiBgoOY-EP9e8Op/s1600/SEO-Tips.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvAODjMhAoZZFtpP6qFCbjWvU_oqgyntOMrJl237XjJPC8hN_Xh7ugNeQ5IlBU1LmeM73k7ML1CsH7mVkHBGC7FaRNcTo67J2zFKG_0JNKongv2E96xCoFCNJUV2364KiBgoOY-EP9e8Op/s72-c/SEO-Tips.png
Blog iTapuih.com
https://blog.itapuih.com/2018/11/apakah-facebook-twitter-masih.html
https://blog.itapuih.com/
https://blog.itapuih.com/
https://blog.itapuih.com/2018/11/apakah-facebook-twitter-masih.html
true
2732475762120586724
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy