Semakin canggih teknologi, semakin besar energi yang digunakan. Itulah pameo yang sering kita dengar mengenai imbas dari kemajuan teknologi ...
Semakin canggih teknologi, semakin besar energi yang digunakan. Itulah pameo yang sering kita dengar mengenai imbas dari kemajuan teknologi besar-besaran sekarang ini. Ini juga berlaku pada smartphone, yang kemampuan dan proses sistemnya tidak sesederhana handphone biasa. Berbeda dengan handphone yang fungsi utamanya hanya untuk telepon dan SMS, smartphone digunakan untuk operasi yang jauh lebih kompleks. Untuk memproses operasi tersebut, dibutuhkan energi yang cukup tinggi. Entah untuk sistem operasi Android, iOS, Blackberry, Windows, dll, energi yang dibutuhkan oleh smartphone sama tingginya.
Untuk mengatasi problem ini, diciptakan baterai dengan kapasitas penyimpanan lebih besar, beredar berbagai tipe double power batteries, dan solusi penggunaan perangkat penyimpan energi cadangan portable: power bank. Tapi yah, kita semua sudah membuktikan bahwa itu saja tidak cukup, karena sumber masalah sebenarnya belum teratasi. Android, dan OS smartphone lainnya, menggunakan aplikasi sebagai perangkat lunak untuk memperluas fungsinya. Semakin banyak aplikasi yang digunakan, semakin besar energi yang dibutuhkan. Selain itu, sudah cukup diketahui bahwa layar (screen) membutuhkan energi yang sangat besar, terkadang melebihi energi yang dibutuhkan sistem operasinya. Belum lagi dengan adanya fitur-fitur khusus canggih dari masing-masing vendor pembuat smartphone, yang membuat kebutuhan energi membengkak.
baterai smartphone android anda boros?Oleh karena itu, selain menggunakan berbagai perangkat untuk menjaga smartphone tetap hidup, yang perlu dilakukan lebih jauh adalah membuat baterai bisa tahan lama. Manajemen baterai menjadi salah satu kunci pokok agar baterai smartphone anda tidak terlalu sering di-charge, karena dapat menyebabkan keawetan dan kemampuan baterai menyimpan daya berkurang drastis.
Bisakah kita melakukannya tanpa harus menggunakan aplikasi tambahan (battery manager/saver)? Ya, bisa. Saya sudah membuat list apa saja yang harus dilakukan untuk menghemat dan memperpanjang keawetan baterai smartphone:
Hal ini juga terjadi pada fitur koneksi data mobile. Jika anda berada di area yang tidak ada sinyal, matikan. Jika area dimana anda berada hanya terjangkau 2G (GPRS/EDGE) setting koneksi data pada GPRS/EDGE saja, sehingga tidak terjadi proses pencarian yang tidak kunjung selesai dan memboroskan energi RAM, CPU, dan baterai. Demikian sebaliknya, jika anda merasa berada di area yang sinyal 3G/4G -nya cukup kuat, set koneksi data pada 3G/WCMA saja. Hindari penggunaan otomatis karena smartphone anda akan terus mencari sinyal di bawahnya (2G); untuk berjaga-jaga jika koneksi yang lebih tinggi tidak terjangkau.
Selain itu, yang amat sangat sering terlupakan, matikan juga fitur Bluetooth saat tidak dipakai (dan memang lebih sering tidak dipakai kan?).
Masing-masing widget punya setting sendiri, cari dan matikan update melalui setting itu. Atau, untuk lebih mudahnya, hapus saja dari halaman muka. Tekan widget beberapa waktu hingga widget tampak menyala dan muncul icon tempat sampah di bagian atas, lalu geser widget ke bagian atas icon itu.
Salah satu penyebabnya adalah overheat. Suhu terlalu tinggi melebihi batas yang ditentukan dan diinformasikan oleh device dapat merusak baterai. Android anda sudah dilengkapi fitur warning ini, tetapi lebih sering diabaikan.
Jika device anda terasa panas, hentikan penggunaan proses sementara waktu. Tutup semua aplikasi yang bekerja, dan tunggu hingga mendingin. Jika suhu terlalu panas dan sistem telah memberikan warning, matikan smartphone dan lepas baterai. Tunggu hingga baterai mendingin.
Jika memang harus melakukan multitasking (menggunakan beberapa aplikasi bersamaan), pastikan baterai anda dalam keadaan dingin, penuh, dan tidak sedang dalam kondisi charging untuk menghindari pemanasan. Pastikan juga smartphone anda memiliki kemampuan memadai untuk multitasking, sehingga tidak memaksa RAM dan CPU bekerja ekstra keras hingga melebihi limit. Inilah penyebab device anda menjadi overheat.
Charging baterai yang paling sehat adalah dalam kondisi mati. Tapi memang, karena selalu dibutuhkan, kita kelewat sering charging baterai saat device dalam kondisi hidup plus menggunakaannya untuk beroperasi. Ini dapat mengurangi kemampuan baterai untuk menyimpan daya/energi sesuai kapasitas semestinya. Ini juga alasan mengapa terlalu sering menggunakan power bank mempercepat usia baterai, sebab power bank biasanya digunakan pada device yang sedang beroperasi aktif. Semakin sering anda melakukan ini, semakin kecil kemampuan (kapasitas) baterai untuk menyimpan energi. Setidaknya, minimalisir cara seperti ini dan perbanyak charging baterai dalam keadaan mati.
Mungkin anda kaget mendengar tips ini. Tapi, baterai yang terlalu sering di-charge ketika kapasitas energinya masih memadai akan mudah rusak. Energi yang masih tersisa sebelum baterai diisi energi baru akan tertimbun dan merusak elemen baterai. Itulah mengapa sering kita dengar anjuran apabila device (dan baterai) tidak digunakan dalam waktu lama, sebaiknya kosongkan baterai atau lepas dari device-nya. Warning baterai yang menipis dan butuh charging selalu muncul pada saat persentase mencapai sekitar 15% (default Android), bukan 30%, bukan 50%, dan pasti ada alasannya. Meski anda tidak bisa setiap hari charge baterai dalam keadaaan benar-benar tipis atau kosong, upayakan setidaknya sekali dalam seminggu.
Untuk mengatasi problem ini, diciptakan baterai dengan kapasitas penyimpanan lebih besar, beredar berbagai tipe double power batteries, dan solusi penggunaan perangkat penyimpan energi cadangan portable: power bank. Tapi yah, kita semua sudah membuktikan bahwa itu saja tidak cukup, karena sumber masalah sebenarnya belum teratasi. Android, dan OS smartphone lainnya, menggunakan aplikasi sebagai perangkat lunak untuk memperluas fungsinya. Semakin banyak aplikasi yang digunakan, semakin besar energi yang dibutuhkan. Selain itu, sudah cukup diketahui bahwa layar (screen) membutuhkan energi yang sangat besar, terkadang melebihi energi yang dibutuhkan sistem operasinya. Belum lagi dengan adanya fitur-fitur khusus canggih dari masing-masing vendor pembuat smartphone, yang membuat kebutuhan energi membengkak.
baterai smartphone android anda boros?Oleh karena itu, selain menggunakan berbagai perangkat untuk menjaga smartphone tetap hidup, yang perlu dilakukan lebih jauh adalah membuat baterai bisa tahan lama. Manajemen baterai menjadi salah satu kunci pokok agar baterai smartphone anda tidak terlalu sering di-charge, karena dapat menyebabkan keawetan dan kemampuan baterai menyimpan daya berkurang drastis.
Bisakah kita melakukannya tanpa harus menggunakan aplikasi tambahan (battery manager/saver)? Ya, bisa. Saya sudah membuat list apa saja yang harus dilakukan untuk menghemat dan memperpanjang keawetan baterai smartphone:
1. Kurangi Tingkat Kecerahan Layar
Kecerahan layar (brightness) mempengaruhi kebutuhan energi, karena semakin cerah/terang, semakin besar cahaya yang dibutuhkan. Mengatur dan mengurangi tingkat kecerahan layar cukup memberikan penghematan besar pada baterai.2. Hindari Penggunaan Live Wallpaper
Livewallpaper memang tampak keren, dan membuat smartphone anda terlihat canggih. Tapi Live Wallpaper membutuhkan daya yang sangat besar. Menggunakan Wallpaper dalam bentuk gambar akan mengurangi kebutuhan daya dan memperpanjang daya hidup baterai smartphone Android anda.3. Gunakan Wallpaper Gelap
Karena warna gelap tidak membutuhkan banyak warna, maka energi yang dibutuhkan untuk menciptakan warna (pada masing-masing piksel layarnya) tidak banyak. Semakin gelap, semakin sedikit energi baterai yang dibutuhkan. Maka bisa ditebak, warna hitam polos adalah warna yang paling hemat. :lol:4. Kurangi Widget Pada Home
Semakin banyak widget (home widgets, shorcut widgets) pada halaman muka anda, semakin besar proses yang dibutuhkan. Selain memboroskan RAM dan Proses CPU, tentu energi yang dibutuhkan semakin banyak. Hapus widget-widget yang jarang diakses atau tidak begitu diperlukan. Hapus juga halaman-halaman home screen yang kosong dan tidak digunakan.5. Nonaktifkan Fitur AutoSync
Banyak aplikasi seperti Gmail, Twitter, Facebook, dll yang merampas resource dan isi baterai smartphone anda karena adanya fitur AutoSync. Saat push-email atau update social media tidak diperlukan, matikan fitur ini melalui settings > Accounts and Sync > Klik (uncheck) Auto Sync.6. Matikan Fitur Koneksi Data Yang Tidak Digunakan
Ya, koneksi data memang penting. Tapi saat tidak dibutuhkan, matikan. Fitur koneksi yang paling sering terlewatkan untuk dimatikan adalah WiFi. Setelah menggunakan hotspot, biasanya fitur ini masih hidup meskipun area hotspot sudah tidak terjangkau. Fitur WiFi akan terus melakukan operasi guna mencari sinyal terdekat. Untuk melakukan proses ini, dibutuhkan daya yang besar.Hal ini juga terjadi pada fitur koneksi data mobile. Jika anda berada di area yang tidak ada sinyal, matikan. Jika area dimana anda berada hanya terjangkau 2G (GPRS/EDGE) setting koneksi data pada GPRS/EDGE saja, sehingga tidak terjadi proses pencarian yang tidak kunjung selesai dan memboroskan energi RAM, CPU, dan baterai. Demikian sebaliknya, jika anda merasa berada di area yang sinyal 3G/4G -nya cukup kuat, set koneksi data pada 3G/WCMA saja. Hindari penggunaan otomatis karena smartphone anda akan terus mencari sinyal di bawahnya (2G); untuk berjaga-jaga jika koneksi yang lebih tinggi tidak terjangkau.
Selain itu, yang amat sangat sering terlupakan, matikan juga fitur Bluetooth saat tidak dipakai (dan memang lebih sering tidak dipakai kan?).
7. Minimalisir Penggunaan Live Widget
Live Widget adalah fitur aplikasi yang cukup cerdas. Widget ini akan terus update dengan informasi terbaru (live update). Contohnya adalah Weather Widget (Widget Cuaca), Widget BBM, News (berita), dll. Tapi, sayangnya, widget seperti ini ikut andil dalam memboroskan baterai.Masing-masing widget punya setting sendiri, cari dan matikan update melalui setting itu. Atau, untuk lebih mudahnya, hapus saja dari halaman muka. Tekan widget beberapa waktu hingga widget tampak menyala dan muncul icon tempat sampah di bagian atas, lalu geser widget ke bagian atas icon itu.
8. Matikan Haptic Feedback atau Vibrate on Touch
Tergantung dari versi Androidnya, dua fitur ini sebenarnya hampir sama: berupa respon getaran kecil terhadap tangan ketika menyentuh keyboard pada touchscreen. Kelebihannya, fitur ini memberikan kesan natural layaknya keyboard sebenarnya. Kekurangannya, fitur ini menguras baterai. Bergantung pada versi Android dan launcher smartphone anda, matikan fitur ini melalui settings > Sound atau Audio Profiles dan/atau settings > Language & Input > Keyboard & Input Methods.9. Matikan Location Services/Access
Layanan pelacak lokasi seperti GPS dan Google Maps sangat bermanfaat untuk mencari lokasi tertentu. Tetapi prosesnya membutuhkan banyak energi sehingga memboroskan baterai. Selain GPS, fitur layanan nonstop lainnya adalah fitur akses lokasi. Fitur ini akan terus berproses melacak keberadaan anda. Jika sedang tidak diperlukan, matikan. Poinnya, matikan semua yang berkaitan dengan pelacakan lokasi saat tidak diperlukan dan hidupkan saat dibutuhkan saja.10. Rawat Baterai
Selain karena masalah penggunaan daya, masalah pemborosan baterai juga disebabkan oleh kelalaian kita dalam memperlakukan baterai. Kemampuan baterai dalam menyimpan energi maksimum terus berkurang seiring penggunaannya. Seminimal apapun proses pada smartphone Android anda, jika baterai sudah berkurang kemampuannya, maka upaya penghematan baterai akan sia-sia. Dibutuhkan perawatan agar kemampuan kapasitas baterai tidak cepat berkurang dan awet.- Hindarkan dari Panas Berlebihan
Salah satu penyebabnya adalah overheat. Suhu terlalu tinggi melebihi batas yang ditentukan dan diinformasikan oleh device dapat merusak baterai. Android anda sudah dilengkapi fitur warning ini, tetapi lebih sering diabaikan.
Jika device anda terasa panas, hentikan penggunaan proses sementara waktu. Tutup semua aplikasi yang bekerja, dan tunggu hingga mendingin. Jika suhu terlalu panas dan sistem telah memberikan warning, matikan smartphone dan lepas baterai. Tunggu hingga baterai mendingin.
Jika memang harus melakukan multitasking (menggunakan beberapa aplikasi bersamaan), pastikan baterai anda dalam keadaan dingin, penuh, dan tidak sedang dalam kondisi charging untuk menghindari pemanasan. Pastikan juga smartphone anda memiliki kemampuan memadai untuk multitasking, sehingga tidak memaksa RAM dan CPU bekerja ekstra keras hingga melebihi limit. Inilah penyebab device anda menjadi overheat.
- Charging Dalam Kondisi Mati
Charging baterai yang paling sehat adalah dalam kondisi mati. Tapi memang, karena selalu dibutuhkan, kita kelewat sering charging baterai saat device dalam kondisi hidup plus menggunakaannya untuk beroperasi. Ini dapat mengurangi kemampuan baterai untuk menyimpan daya/energi sesuai kapasitas semestinya. Ini juga alasan mengapa terlalu sering menggunakan power bank mempercepat usia baterai, sebab power bank biasanya digunakan pada device yang sedang beroperasi aktif. Semakin sering anda melakukan ini, semakin kecil kemampuan (kapasitas) baterai untuk menyimpan energi. Setidaknya, minimalisir cara seperti ini dan perbanyak charging baterai dalam keadaan mati.
- Charging Ketika Baterai Hampir Habis/Kosong
Mungkin anda kaget mendengar tips ini. Tapi, baterai yang terlalu sering di-charge ketika kapasitas energinya masih memadai akan mudah rusak. Energi yang masih tersisa sebelum baterai diisi energi baru akan tertimbun dan merusak elemen baterai. Itulah mengapa sering kita dengar anjuran apabila device (dan baterai) tidak digunakan dalam waktu lama, sebaiknya kosongkan baterai atau lepas dari device-nya. Warning baterai yang menipis dan butuh charging selalu muncul pada saat persentase mencapai sekitar 15% (default Android), bukan 30%, bukan 50%, dan pasti ada alasannya. Meski anda tidak bisa setiap hari charge baterai dalam keadaaan benar-benar tipis atau kosong, upayakan setidaknya sekali dalam seminggu.
COMMENTS