Sampai saat ini saya belum menemukan bukti konkrit bahwa menonjolkan penggunaan tag Heading (terutama H1) berpengaruh besar terhadap SEO, Ad...
Sampai saat ini saya belum menemukan bukti konkrit bahwa menonjolkan penggunaan tag Heading (terutama H1) berpengaruh besar terhadap SEO, Ada banyak halaman web/blog yang mendapatkan ranking tinggi tanpa menggunakan heading sama sekali. Namun demikian, saya menggunakannya, baik dari H1 sampai dengan H6. terutama H1, H2, dan H3. Tetapi tujuannya lebih kepada penyusunan struktur judul/sub judul sesuai jenis kepentingannya. Semakin besar nilai heading, semakin kecil nilai kepentingannya.
Apabila diperhatikan, ada beberapa halaman web (terutama halaman index/homepage) yang memiliki lebih dari satu tag H1. Banyak usaha dari para webmaster untuk mengoptimalkan SEO halaman index dengan menerapkan penggunaan multitag H1.
Inti dari statement Matt Cutts menunjukkan bahwa Google memandang penggunaan lebih dari satu tag H1 tidak masalah selama tidak semua bagian heading menggunakan H1. Artinya, H1 digunakan untuk menonjolkan beberapa hal penting yang memang ditujukan untuk menarik fokus pembaca. Sedangkan penggunaan tag H1 pada seluruh bagian heading dapat membingungkan dan justru dapat dianggap spamming. Kadangkala webmaster mengakali H1 agar tampak berbeda dengan penggunaan CSS, sehingga tampak lebih kecil daripada defaultnya. Namun hal ini dapat diendus oleh Google karena robot tidak membaca CSS (tidak semuanya). Oleh karena itu, perhatikan betul penggunaan tag H1. Misalnya: pada halaman index/homepage, H1 dapat digunakan pada judul ringkasan konten. Hindari penggunaan H1 pada judul widget atau elemen lain. Google tidak merincikan apakah suatu halaman harus mengandung H1 atau tidak. Artinya, penggunaan H1 tidak memiliki signifikansi besar terhadap SEO Google.
Basic Penggunaan Tag Heading
Tag heading adalah bahasa HTML untuk membagi konten ke dalam beberapa bagian sesuai konteks. Dalam tulisan/post, heading berfungsi sebagai alat breakdown dari judul hingga ke sub judul terkecil. Harap dibedakan antara heading tag (H) dan title tag (title). Heading adalah apa yang tampak sebagai informasi di dalam konten yang dilihat oleh mata manusia. Sedangkan title tag cenderung digunakan pada bagian <head> sebagai informasi bagi browser dan search engine atau robot.
Sesuai nilai kepentingannya, heading tags secara default dalam bahasa HTML memiliki porsi besar huruf yang berbeda-beda. Kemudian dengan CSS, kita bisa lebih mengatur dan menghiasnya lagi. Untuk memahami heading dalam HTML, ibaratkan penggunaan tag heading seperti penggunaan judul (headline) pada koran/majalah atau judul dan sub judul pada karya ilmiah, semakin besar ukuran dan ketebalan font, semakin tinggi nilai kepentingannya. Demikian juga sebaliknya.
<h1>Judul Konten</h1>
<h2>Sub Judul 1</h2>
<h3>Sub Judul 1.a</h3>
<h4>Sub Judul 1.a.1</h4>
<h5>Sub Judul 1.a.1.i</h5>
<h6>Heading 1.a.1.i.(1)</h6>
Judul Konten
Sub Judul 1
Sub Judul 1.a
Sub Judul 1.a.1
Sub Judul 1.a.1.i
Sub Judul 1.a.1.i.(1)
Apakah tag H1 Berpengaruh Besar Terhadap SEO?
Wacana ini masih menjadi perdebatan besar di kalangan ahli SEO di seluruh dunia. Satu clue yang saya dapatkan menunjukkan bahwa H1 (yang seringkali digembar-gemborkan berpengaruh besar terhadap ranking SERP) ternyata hampir tidak berpengaruh. Ingat, hampir, jadi bukan berarti tidak berpengaruh sama sekali. Menggunakan H1 pada halaman konten bisa jadi menjadi signal dalam SEO, meskipun tidak signifikan. Apalagi jika digunakan untuk spamming, H1 justru merugikan.
Secara logika, H1 adalah heading atau judul tertinggi. Bagi mata manusia, H1 adalah bagian paling penting yang membawa pesan atau gambaran konten yang ditampilkan setelahnya. Oleh karena itu, menggunakan H1 tetap penting, baik untuk SEO (meskipun berpengaruh kecil) dan juga bagi pengunjung/pembaca konten web.
Apakah Lebih Banyak H1 dalam Satu Halaman Berpengaruh Baik Atau Buruk dalam SEO?
Apabila diperhatikan, ada beberapa halaman web (terutama halaman index/homepage) yang memiliki lebih dari satu tag H1. Banyak usaha dari para webmaster untuk mengoptimalkan SEO halaman index dengan menerapkan penggunaan multitag H1.
Inti dari statement Matt Cutts menunjukkan bahwa Google memandang penggunaan lebih dari satu tag H1 tidak masalah selama tidak semua bagian heading menggunakan H1. Artinya, H1 digunakan untuk menonjolkan beberapa hal penting yang memang ditujukan untuk menarik fokus pembaca. Sedangkan penggunaan tag H1 pada seluruh bagian heading dapat membingungkan dan justru dapat dianggap spamming. Kadangkala webmaster mengakali H1 agar tampak berbeda dengan penggunaan CSS, sehingga tampak lebih kecil daripada defaultnya. Namun hal ini dapat diendus oleh Google karena robot tidak membaca CSS (tidak semuanya). Oleh karena itu, perhatikan betul penggunaan tag H1. Misalnya: pada halaman index/homepage, H1 dapat digunakan pada judul ringkasan konten. Hindari penggunaan H1 pada judul widget atau elemen lain. Google tidak merincikan apakah suatu halaman harus mengandung H1 atau tidak. Artinya, penggunaan H1 tidak memiliki signifikansi besar terhadap SEO Google.
Sebaliknya, Bing mendorong penggunaan satu tag H1 saja pada setiap halaman. Saya pernah melakukan analisis halaman web melalui Bing Webmaster Tools untuk mengetahui tanggapan Bing struktur halaman tersebut. Ternyata, penggunaan banyak H1 dianggap sebagai error atau pelanggaran oleh Bing. Webmaster didorong untuk menggunakan H1 pada setiap halaman, namun berjumlah satu saja.
Kesimpulannya, saya cenderung menggunakan satu H1 saja untuk mengcover dua perbedaan tersebut. H1 masih penting, namun penggunaannya lebih baik tidak berlebihan. Satu tag H1 cukup sebagai heading atau judul yang memberikan petunjuk bagi user dan tidak membingungkan mereka. Di sisi lain, penggunaan H1 yang mengandung keyword penting difungsikan sebagai penekanan untuk search engine.
WordPress dan Tag Heading
Secara default, WordPress menggunakan H1 dalam setiap ringkasan konten di dalam halaman index/homepage dan H2 pada halaman posting/artikel. Artinya, jika anda menggunakan Platform WordPress dan halaman indeks anda berisi 10 list posting, maka ada 10 tag H1. Sedangkan halaman konten posting anda tidak memiliki H1 sama sekali. Tidak ada bukti mutlak yang menunjukkan struktur ini tidak baik atau berpengaruh buruk terhadap SEO. Namun saya memiliki keyakinan bahwa setiap halaman yang memiliki tag H1 berarti memiliki satu penonjolan penting, seperti yang ditekankan oleh Bing. Jika anda cek,halaman indeks saya hanya menggunakan beberapa tag H2 tanpa H1, sedangkan halaman konten posting memiliki satu tag H1, yaitu pada judul artikel.
Sebagai usaha untuk memperbaiki struktur konten dan juga untuk memenuhi persyaratan SEO, anda dapat mengubah default tersebut pada WordPress anda.
1. Mengganti tag H1 dengan H2 pada halaman indeks.
Untuk mengganti tag H1 di halaman indeks WordPress, buka file editor pada Appearance > Editor. Buka file index.php. Cari tag <h1> dan pasangannya </h1>, ubah semuanya menjadi h2. Save.
2. Mengganti tag H2 dengan H1 pada halaman post (single post).
Untuk mengganti tag H2 pada judul artikel di halaman posting (single), buka single.php, cari tag <h2> bersama pasangannya </h2>, lalu ubah menjadi h1.
Kesimpulan
Tag heading masih memiliki peran penting bagi SEO, meskipun kecil. Penggunaan tag heading dalam SEO terutama untuk menonjolkan keyword penting yang relevan dengan konten dalam halaman web/blog. Usahakan setiap halaman memiliki tag H1, terutama untuk judul konten (posting/artikel). Sedangkan penggunaan tag H2 hingga H6 adalah untuk bagian-bagian yang merupakan sub judul konten atau judul elemen yang tidak berkaitan langsung dengan konten. Pada widget, saya biasa menggunakan tag H4-H6 untuk mengurangi penekanannya dan tidak mengalahkan penekanan pada heading konten. Sebaliknya pada konten, gunakan tag H1 sebagai judul dan H2-H6 sebagai sub judul.
Sebagai sebuah penekanan, ada banyak bukti bahwa suatu halaman yang tidak mengandung tag H1 dapat memiliki ranking baik. Namun demikian tidak ada salahnya memanfaatkan penggunaan H1 sebagai salah satu dari sebagian kecil usaha meningkatkan SEO.
COMMENTS