Narenda Wicaksono. Nama ini banyak dikenal di dunia IT Indonesia sebagai sosok yang konsisten mendukung kalangan developer aplikasi dan game...
Narenda Wicaksono. Nama ini banyak dikenal di dunia IT Indonesia sebagai sosok yang konsisten mendukung kalangan developer aplikasi dan game.
![Interview Gamer dan Game Interview Gamer dan Game](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcdGs8yP2lPbeshMXwHe38u2Qw7Dru4cXYOQxDGzAbHWcUAr3kvOHXZWLkayHdIccC8CxI-nurshDEDO1JZ7qDhEE1h45-MP6vzoKdt1WICKmShJ4_GIpttFPtxvx5Df4xRV33b3haTA28/s1600/Interview-3.png)
Sebelumnya bekerja di Microsoft dan Nokia, Naren akhirnya memilih untuk membangun startup-nya sendiri. Dicoding dibangunnya sebagai platform untuk menghubungkan kebutuhan pasar dengan keahlian para pengembang aplikasi atau developer yang ingin unjuk karya dan mengasah kemampuannya.
Lebih jauh, berikut adalah perbincangan dengan pria tegap berkacamata ini.
Mas Naren selalu konsisten mendukung para pengembang mobile game Indonesia, apa alasannya?
Setiap developer memiliki hak untuk sukses, dan saya membuktikan sendiri bahwa developer dari mana pun bisa sukses asalkan mereka dibantu dengan akses, standar, dan network.
Nah sekarang kan akhirnya membangun startup sendiri (Dicoding) mas, bagaimana perasaannya?
Sangat senang dan saya menikmati sekali perjalanan ini.
Menurut Mas Naren, apa yang paling dibutuhkan untuk bisa memajukan industri game Indonesia?
Hal yang paling dibutuhkan adalah mimpi. Semakin besar mimpi, maka potensi terwujud semakin tinggi. Selain itu tentu yang dibutuhkan adalah akses, standar, dan network. Sesuatu yang saya hadirkan dalam Dicoding.
Setelah Dicoding dan Codys App Academy, apa lagi rencana bibit baru selanjutnya dari Mas Naren?
Cody adalah startup milik Wisnu (Wisnu Sanjaya) yang saya bantu. Saya akan tetap fokus dalam Dicoding agar bisa membantu kelahiran lebih banyak developer terbaik dari seluruh Indonesia yang kelak bisa menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.
![Interview Gamer dan Game Interview Gamer dan Game](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcdGs8yP2lPbeshMXwHe38u2Qw7Dru4cXYOQxDGzAbHWcUAr3kvOHXZWLkayHdIccC8CxI-nurshDEDO1JZ7qDhEE1h45-MP6vzoKdt1WICKmShJ4_GIpttFPtxvx5Df4xRV33b3haTA28/s1600/Interview-3.png)
Sebelumnya bekerja di Microsoft dan Nokia, Naren akhirnya memilih untuk membangun startup-nya sendiri. Dicoding dibangunnya sebagai platform untuk menghubungkan kebutuhan pasar dengan keahlian para pengembang aplikasi atau developer yang ingin unjuk karya dan mengasah kemampuannya.
Lebih jauh, berikut adalah perbincangan dengan pria tegap berkacamata ini.
Mas Naren selalu konsisten mendukung para pengembang mobile game Indonesia, apa alasannya?
Setiap developer memiliki hak untuk sukses, dan saya membuktikan sendiri bahwa developer dari mana pun bisa sukses asalkan mereka dibantu dengan akses, standar, dan network.
Nah sekarang kan akhirnya membangun startup sendiri (Dicoding) mas, bagaimana perasaannya?
Sangat senang dan saya menikmati sekali perjalanan ini.
Menurut Mas Naren, apa yang paling dibutuhkan untuk bisa memajukan industri game Indonesia?
Hal yang paling dibutuhkan adalah mimpi. Semakin besar mimpi, maka potensi terwujud semakin tinggi. Selain itu tentu yang dibutuhkan adalah akses, standar, dan network. Sesuatu yang saya hadirkan dalam Dicoding.
Setelah Dicoding dan Codys App Academy, apa lagi rencana bibit baru selanjutnya dari Mas Naren?
Cody adalah startup milik Wisnu (Wisnu Sanjaya) yang saya bantu. Saya akan tetap fokus dalam Dicoding agar bisa membantu kelahiran lebih banyak developer terbaik dari seluruh Indonesia yang kelak bisa menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.
COMMENTS