Teknik Link Building Yang Harus Dihindari

Link building melibatkan berbagai strategi dan taktik. Ada yang etis dan tidak etis. Ada yang efektif dan tidak efektif. Ada yang memberikan...

Link building melibatkan berbagai strategi dan taktik. Ada yang etis dan tidak etis. Ada yang efektif dan tidak efektif. Ada yang memberikan efek sementara dan jangka panjang. Ada yang memiliki pengaruh dan sia-sia. Semua karena tergantung bagaimana Google menilai sebuah backlink. Ini poinnya. Dan dengan kehadiran berbagai algoritma Google, khususnya Penguin, teknik dan strategi link building wajib diperhatikan.
Tips SEO

Teknik Link Building Yang Harus Dihindari

Sebelumnya, perlu ditegaskan bahwa sampai kapanpun tidak akan pernah ada data yang benar-benar empiris dan bisa diukur secara pasti berkaitan dengan sebuah teknik link building, lalu bisa dijadikan patokan untuk semua website. Sebuah teknik bisa jadi berhasil untuk website A, tapi mungkin tidak berhasil atau justru berbahaya bagi website B.

Itu semua karena adanya faktor-faktor non teknis yang mesti dipelajari pada sebuah website, dan itu menentukan teknik apa yang lebih tepat untuk website tersebut. Ini melibatkan berbagai analisis yang bersifat mendalam dan intensif. Maka aneh saja bagi saya jika ada kursus SEO yang mengajarkan teknik permukaan saja, mengajarkan hal sama pada setiap orang yang belajar SEO, tanpa melihat bahwa setiap website itu unik. Padahal yang harus dipegang adalah esensinya, yaitu bagaimana SEO itu bekerja, bagaimana search engine melakukan proses perubahan dan update algoritma, bagaimana menganalisa SEO sebuah website, dan bagaimana menentukan strategi SEO yang tepat. Oleh karena itu, SEO sebenarnya bukan mata pelajaran yang bisa dihapal, bukan 1 plus 1 sama dengan 2 dan jika bukan 2 maka tidak benar.

SEO adalah kesenian (background music berkumandang. jrrreeennng)

Namun demikian, ya pada prakteknya, semua yang dipermukaan itu dilahap habis dan menjadi patokan yang seolah-olah benar. Jika saya nyepam komentar, maka saya akan menaikkan rangking website; jika saya membuat link dengan keyword (anchor text) sama persis dan sebanyak-banyaknya, maka keyword tersebut akan memperkuat website saya di hasil pencarian; jika saya bisa menambah jumlah backlink sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat maka website saya akan makin naik peringkat secepatnya (konsistensi?); jika saya menulis keyword secara persis dan memperbanyaknya di konten (keyword density), maka Google akan melihat keyword itu dan memenangkannya; dan seterusnya. Itu yang dipelajari secara mentah-mentah, tanpa memperhatikan bagaimana saya membuat backlink, di mana saya menanam backlink, seberapa sering backlink saya tanam, dan seterusnya.

Melalui beberapa pola di atas, kemudian saya melihat kecenderungan teknik-teknik supercepat (dan supermalas?) dalam hal link building. Dan setelah menyesuaiakan dengan panduan Google, saya bisa memastikan teknik dan sumber link building tersebut sangat rawan spam, dan bisa dengan mudah membawa situs kepada sebuah jaring penalti Google. Dengan kata lain, teknik-teknik dan sumber-sumber backlink ini paling rawan sekaligus mudah diendus oleh Google karena pola-pola yang sudah begitu lazim. Here we go.

Target Link Building dan Sumber Backlink Berbahaya


1. Backlink dari Blog dengan Konten Sedikit & Asal-asalan (Dummy Blog)


Jika backlink datang dari sebuah blog yang secara sekilas saja sudah bisa dilihat kualitasnya buruk, misalnya jumlah post sedikit, dan desain seadanya, maka potensi spam sangat besar. Ini logika awam sebagai dasar untuk memahami bahwa blog demikian ditujukan sebagai alat spam (atau blog bodo, alias dummy blog), karena tujuannya bukan untuk manusia, tapi untuk search engine; untuk memperbanyak backlink scara instan.

Bahkan kontennya hanya sekedarnya, berisi banyak keyword, copas dari sana sini, dengan tujuan untuk mencoba memperkuat relevansi. Tidak jarang dari blog-blog demikian menggunakan teknik guest posting dari berbagai sumber yang tidak jelas, dengan berbagai link di dalam post yang diragukan juga kualitasnya. Lengkap sudah kadar spam blog seperti ini.

2. Backlink Dari Guest Blogging untuk SEO


Guest Blogging untuk tujuan SEO sudah menghadapi penghujung kejayaannya. Google dengan tegas mengibarkan bendera perang terhadap teknik ini, ditandai dengan dikandaskannya ranking sebuah jaringan guest posting terkemuka. Apa yang membedakan teknik guest blogging untuk SEO dan yang bukan? Teknik ini ditandai dengan mengisi artikel blog dengan link-link menuju halaman website penulis atau website yang dipromosikan lengkap dengan keyword-keyword emas sebagai anchor text, yaitu keyword-keyword super generik yang memang ditarget di persaingan search engine, tanpa memperhatikan apakah link tersebut bersifat referensial, sebagai atribusi, atau sebagai sumber rujukan yang tepat.

Jika jumlahnya banyak (baik jumlah link di dalam post maupun jumlah guest post di berbagai blog), maka Google semakin mudah mengendusnya. Kembalikan guest blogging pada hakikat awalnya, yaitu menulis untuk blog lain sebagai sumbangsih konten dan ide, dan untuk meningkatkan otoritas penulis beserta websitenya di mata manusia.

3. Backlink dari Nyepam Forum


Dulu, atau mungkin sekarang masih ada, teknik menggali backlink dari forum, baik melalui fitur signature anggota maupun isi post di dalam forum. Bukan hanya pada masalah seberapa banyak backlink anda di dalam forum yang beresiko spam, tetapi pola timbul tenggelamnya backlink di dalam sebuah forum juga berpengaruh. Ini yang jarang dianalisis sebagai sebab mengapa backlink dari forum rentan spam.

Yang saya maksud begini, banyak admin forum sangat risih dengan link spam yang semakin merajalela, banyak yang menyadari bahwa itu merugikan forum yang dikelolanya. Kemudian mereka secara rutin membersihkan forum dari link spam dan ban user nakal. Jika anda baru seminggu join forum, punya backlink banyak, Google membacanya, tetapi admin kemudian menghapusnya. Lalu anda mencoba buat lagi, dihapus lagi, dan seterusnya. Ini memudahkan Google mendeteksinya muncul hilangnya backlink sebagai spam. Bukan hanya sia-sia upaya membuat backlinknya, tetapi anda akan mendapat blacklist dari forum sekaligus ancaman penalti dari Google. Kebanyakan forum sekarang berada dalam jaringan Stop Forum Spam, satu blacklist bisa berimbas pada banyak forum.

4. Backlink dari Komentar Spam


Sudah jelas, backlink semacam ini sangat rawan. Dua aspek spam yang dilihat: di mata manusia dan di mata Google. Di mata manusia spam pada komentar, baik dengan link ataupun tidak, sangat membuat risih. Di mata Google, komentar spam bisa merusak relevansi dan menyebabkan cap spam, baik bagi website di mana link itu berada dan website dimana link itu tertuju.
Ini adalah teknik paling murah sekaligus mudah. Ya, benar. Oleh karena itu tidak heran jika sebuah halaman post populer bisa berisi ratusan hingga ribuan komentar spam. Tapi sedikit yang menyadari bahwa efektivitasnya mendekati nol, mengapa?

  1. Sekarang banyak sekali platform blog/website yang secara default memberikan atribut nofollow pada link komentar. Hal ini akan membuat upaya link building anda sia-sia. Karena backlink yang tertanam tidak akan meneruskan link juice dan pagerank dari halaman dimana anda berkomentar. Namun demikian, potensi dicap sebagai spammer justru makin besar.
  2. Kesadaran dari pemilik blog/website bahwa komentar spam sangat berbahaya sehingga memilih untuk mengaktifkan moderasi dan melalui proses editing sebelum komentar diterbitkan.
  3. Blog dofollow sekarang semakin berkurang karena adanya bukti bahwa blog demikian justru terimbas penalti dan dicap spammer (lantaran memiliki terlalu banyak link eksternal dofollow dalam satu halaman).
  4. Sedikit yang memahami bahwa mendapatkan backlink dari komentar di sebuah blog sebenarnya adalah sebuah keberuntungan dan hadiah dan terjadi sebagai sebuah kebetulan, bukan sesuatu yang disengaja dan bertubi-tubi.


5. Backlink dari Situs Berkualitas Rendah/Dicap Sebagai Spammer


Selain dummy blog , ada beberapa website yang memiliki kriteria berkualitas rendah dan telah dicap sebagai spammer oleh Google. Saya tidak bermaksud menilai jenis-jenis website di bawah mutlak berkualitas rendah atau spammer, tetapi memiliki potensi besar dan rawan spam. Sekaligus, jika anda mengalami penurunan ranking karena masalah backlink, silahkan cek backlink-backlink dari halaman website atau jenis website berikut:

  1. Jaringan blog (blog networks) baik dalam bentuk sistem pertukaran traffic, artikel, backlink, dan sejenisnya.
  2. Direktori-direktori web berkualitas rendah dan tidak relevan. Cek kondisi sebuah direktori sebelum submit link.
  3. Situs social bookmark dan press release (PR sites) yang penuh dengan submisi konten dan link spam, yang sekarang banyak sekali kita temui.
  4. Website yang memiliki potensi phising/malware, baik yang menjadi sumber atau sudah tercemar (salah satunya karena terkena hacking). Google biasanya memberi informasi saat akses website (jika menggunakan chrome) yang tercemar virus, malware, dll. Informasi ini juga muncul di Google Webmaster Tools. Segera perbaiki; sebab deteksi spam oleh Google sangat penting dan menentukan bagaimana cara Google memandang kualitas sebuah website.
  5. Situs doorway page, AGC (Auto Generated Content), autoblog, blog dengan konten hasil spinning, dan sejenisnya.
  6. Hampir sejenis di atas, adalah situs direktori artikel (article directory) yang kini kualitasnya semakin menurun sebab mayoritas berupa situs content farm: situs yang memiliki banyak konten namun tidak unik/original, karena kebanyakan user mengisinya dengan konten copy-paste atau hasil article spinning, serta berisi backlink-backlink tidak natural. Tujuan dari adanya website tersebut adalah untuk article marketing dan sharing konten para penulis, namun kemudian diisi dengan konten-konten berkualitas rendah dan backlink berbahaya. Kasus website jenis ini hampir sama dengan kasus blog networks dan guest posting untuk SEO.
  7. Situs-situs forum berkualitas rendah.


6. Backlink dari Sistem Link Wheels/Link Pyramids


Tujuan dari sistem ini sebenarnya adalah untuk menciptakan piramida atau perputaran link dengan level bertingkat untuk mengecoh Google. Poinnya adalah untuk memberikan backlink pada sebuah website inti melalui beberapa jembatan website. Ini adalah skema link building yang banyak ditemui dan menjadi favorit. Latar belakangnya adalah: banyak yang sudah mengetahui bahwa reciprocal links (link yang saling mengarah dari dua website, semacam pertukaran link) mudah terendus Google, sehingga harus ditemukan sebuah cara agar Google tidak mudah melacak arah dan tujuan sebuah link hingga akhirnya kembali menuju ke website inti. Secara kasar dan sederhana, berikut skemanya:

Teknik Link Building Yang Harus Dihindari

Dengan cara ini, Google tidak bisa memastikan bahwa ini adalah reciprocal linking. Tetapi, masalahnya adalah, orang yang melakukan teknik ini kemudian melakukannya secara bertubi-tubi dan rutin, melibatkan jaringan blog yang dibuatnya sendiri atau mengikuti sebuah blog network, dan seringkali melibatkan blog dummy (karena lebih mudah dan cepat). Karena polanya seperti itu, Google dengan mudah mengetahuinya dan melakukan penalti pada setiap website/blog yang terlibat dalam skema itu. Apapun platformnya, apapun variasi dan jenis IPnya, Google akan segera mencium pola demikian; cepat atau lambat. Google menilai pola ini sebagai upaya spamming, dimana semua link akhirnya akan kembali pada website yang dioptimasikan, dengan cara tidak natural.

7. Backlink dari Iklan Langsung


Terakhir, salah satu bentuk link yang kemudian dideteksi oleh Google adalah link pada iklan langsung berupa direct link, atau iklan tanpa perantara script (ad networks). Link-link demikian mudah terendus apalagi jika berada pada bagian atas dan post. Salah satu kasus yang pernah terjadi dulu adalah pada sebuah blog SEO terkenal, SEObook, dimana Google memberikan warning terhadap blog tersebut dan pengiklan. Sebenarnya hak pemilik blog apakah iklan akan diloloskan (dofollow) atau diberi nofollow, tetapi jika jumlahnya berlebihan, maka sangat berbahaya. Google melihatnya sebagai upaya backlinking tidak natural.

Menurut Google, jika memang beriklan, maka tujuannya adalah untuk menarik pengunjung melalui klik dan brand awareness, dan tidak ada tujuan lain selain itu. Ini sempat menjadi kontroversi besar. Tetapi Google melihat iklan tanpa informasi nofollow sebagai jual beli link. Yang terakhir ini saya lemparkan kepada anda untuk menyikapinya secara personal, tetapi yang jelas, ya, iklan adalah iklan, bukan untuk passing pagerank.


Kita bisa lihat bahwa poin-poin di atas memiliki satu benang merah tunggal: semuanya merupakan upaya link building tidak natural, spammy. Yah, meskipun kita sendiri tahu, yang namanya upaya link building tidak akan pernah bisa natural. Karena upaya link building itu sendiri adalah sesuatu yang disengaja, bersifat buatan atau artifisial. Tetapi, paling tidak anda bisa tahu dan memprediksikan bahwa cara yang akan atau telah digunakan berbahaya atau tidak bagi usaha optimalisasi website di persaingan hasil search engine. Dengan demikian, anda bisa menggali lebih jauh strategi dan teknik link building yang lebih efektif, menghindari potensi spam dan penalti, dan bisa menganalisis backlink apa saja dan dari mana saja yang bisa membuat situs/blog terkena penalti dari Google. Di akhir pemikiran, mungkin anda akan bertanya, Lalu apa teknik link building yang baik, yang efektif, yang tidak spammy, kok semua bahaya, kok semua dilarang Google? Saya akan menjawab, semua teknik beresiko, tetapi anda harus tahu bagaimana mengolah strategi agar link building yang dilakukan aman.

Logika saya pribadi, asal sebuah link tidak mengganggu manusia, dan justru membantu merujukkan pada sumber penting dan bermanfaat, relevan dengan apa yang dibicarakan, maka itu jelas bukan spam. Jika sebuah link tidak sedap dipandang, tidak membantu tapi malah mengganggu, diada-adakan, dan bertebaran dimana-mana tanpa ada alasan kuat dan logis, maka itu adalah link spam.

COMMENTS

Name

Aceh,23,Adsense,8,BBM,3,Biography,1,Bitcoin,4,Blog,21,Blogger,12,Blogging,55,Business,14,Cerita,3,CPNS,1,Delicious,1,Design,1,DeviantART,1,Digg,1,Dollar,3,Dunia,13,Facebook,5,Flickr,1,Friendster,1,Gambar,2,Game,36,Gmail,1,Google+,4,Hosting,1,Inspirasi,2,Instagram,1,Internet,13,Interview,11,Kesehatan,2,LinkedIn,1,Makalah,7,Marketing,12,Meme,8,Money,3,Motivasi,2,MySpace,1,Outlook,1,Path,1,Pendidikan,10,Pengetahuan,4,Pinterest,1,Plugin,5,PNS,1,Reddit,1,Review,4,Seo,53,Smartphone,5,Social Media,38,Sukses,3,Sumatera Barat,16,Sumatera Utara,3,Templates,1,Tips,6,Toko Online,3,Top10,18,Tumblr,1,Tutorial,29,Tutorial Blog,146,Twitter,3,Umum,9,Vimeo,1,VK,1,Weebly,1,WhatsApp,1,Widget,55,Wisata,4,WordPress,14,Yahoo,1,Youtube,3,
ltr
item
Blog iTapuih.com: Teknik Link Building Yang Harus Dihindari
Teknik Link Building Yang Harus Dihindari
https://1.bp.blogspot.com/-YKMQTQAT1ZQ/WkpgUxl4qcI/AAAAAAAANgY/OKKhs5DB84YsR54Pag7EGSr79O8RfJDKQCLcBGAs/s1600/SEO-Trick.png
https://1.bp.blogspot.com/-YKMQTQAT1ZQ/WkpgUxl4qcI/AAAAAAAANgY/OKKhs5DB84YsR54Pag7EGSr79O8RfJDKQCLcBGAs/s72-c/SEO-Trick.png
Blog iTapuih.com
https://blog.itapuih.com/2018/06/teknik-link-building-yang-harus.html
https://blog.itapuih.com/
https://blog.itapuih.com/
https://blog.itapuih.com/2018/06/teknik-link-building-yang-harus.html
true
2732475762120586724
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy