Cara Cek Plugin WordPress yang Jadi Beban CPU Server

WordPress adalah salah satu engine CMS yang cukup terkenal dan paling banyak digunakan, baik untuk personal blog, professional blog, website...

WordPress adalah salah satu engine CMS yang cukup terkenal dan paling banyak digunakan, baik untuk personal blog, professional blog, website, online store, directory, bahkan social bookmark dan social media. Meskipun demikian, WordPress juga terkenal sebagai engine/platform yang memakan banyak CPU dan memory resource, karena banyaknya proses request berbasis PHP yang meminta banyak query MySQL.
Cara Cek Plugin WordPress yang Jadi Beban CPU Server

Saya pernah berbicara mengenai optimasi dasar pada MySQL database dengan membersihkan overhead, menghapus empty database yang sudah tidak digunakan lagi, dan memperbaiki table yang rusak. Ini tentu hanya sebagai dasar optimasi server saja Di balik itu, ada satu faktor penting yang membuat sebuah website memiliki loading yang lama: besarnya beban server resources (seperti CPU, memory, virtual memory) karena banyaknya query yang dihasilkan. Jika menilik engine WordPress, maka query yang dihasilkan sudah jelas. Namun, ada query-query lain yang kadang luput dari perhatian kita, yang pertama adalah query dari plugin-plugin yang digunakan, yang kedua adalah query dari theme. Yang pertama itulah yang biasanya menghasilkan banyak query sehingga memakan resources cukup besar.

Kadang kita asal pasang saja saat menemukan plugin yang menarik. Seiring bertambahnya jumlah plugin yang digunakan, semakin besar resources yang dibutuhkan. Jika jumlah query yang dihasilkan sudah keterlaluan dan kapasitas CPU serta memory sudah tidak cukup lagi untuk memprosesnya,loading web/blog kemudian melambat. Ujung-ujungnya, jika benar-benar sudah mencapai hit limit, web/blog menjadi macet alias berhenti. Jika ini terjadi berulang-ulang, hingga ratusan kali, kemungkinan web/blog bisa di-suspend karena aktivitas yang terjadi bisa digolongkan sebagai abuse karena melebihi resource yang dialokasikan (pada shared hosting). Beberapa server atau webhosting yang menawarkan paket shared hosting memiliki kebijakan untuk memperlambat web/blog dan benar-benar membatasi, sehingga ketika hit limit terjadi, situs menjadi sangat lambat karena tidak bisa menggunakan resource tambahan yang menjadi milik user lain. Tentu ini sangat merugikan, terutama bagi perkembangan blog/website dan juga pengunjung.WP Plugins dan Beban Server.

Cara Mengetahui Plugin yang Menjadi Beban Server


Nah, sekarang Sudah jelas bahwa plugin bisa merampas alokasi resources (CPU dan memory) server dan sangat merugikan. Lalu bagaimana cara mengetahui plugin apa saja yang ternyata berat bagi server?

Dulu saya mesti melakukan analisa melalui PHPMyAdmin untuk melihat table mana saja yang memiliki query terbesar. Tentu saja ada konteks meraba-raba karena untuk mengetahui secara pasti butuh analisisdetil. Tapi kini tidak lagi, kira-kira Juni 2012 lalu, sebuah perusahaan domain hosting dan webhosting besar, GoDaddy, bersama dengan StarFieldTech, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi SSL Certificates, membuat sebuah plugin untuk melakukan analisis query serta plugin yang digunakan dalam sebuah instalasi WordPress. Analisis yang dihasilkan cukup akurat dan sangat membantu dalam menemukan plugin mana saja yang menjadi beban server dan memperberat loading web/blog. Plugin ini disebut P3 (Plugin Performance Profiler).

Dengan penggunaan plugin ini, user dalam tahap novice pun dapat dengan mudah mengoperasikannya karena semua analisis dilakukan secara otomatis. Bagi developer, ada juga fitur scanning secara manual untuk benar-benar bisa melakukan analisis secara detail. Dan tentu saja, semua hanya dilakukan dengan beberapa klik saja dan di dalam dashboard WordPress, tanpa harus buka CPanel maupun PHPMyAdmin. Hasilnya sangat komprehensif, seketika kita bisa mengetahui plugin mana saja yang memakan beban server sangat besar dan bisa segera mengambil tindakan.

Cara Menggunakan Plugin P3 (Plugin Performance Profiler)


1. Download P3 (Plugin Performance Profiler) langsung dari WordPress, atau search plugin dengan nama tersebut melalui Dashboard > Plugins > Add New > Lakukan Search.

2. Upload ke folder Plugins atau install langsung dari hasil pencarian plugin di dalam dashboard WordPress, aktifkan.

3. Lakukan scanning plugin dengan mengklik scan di bawah detail plugin yang telah diaktivasi, atau masuk dari Tools > P3 (Plugin Performance Profiler).

4. Klik Start Scan.

5. Akan muncul pop up window (dalam frame, so jika anda menggunakan script atau plugin Frame Breaker, matikan/deactivate terlebih dahulu). Ada dua opsi, Auto Scan dan Manual Scan, jika anda ingin plugin melakukan analisis secara otomatis pilih yang pertama.

5. Proses scanning akan dilakukan secara otomatis dengan loading halaman web, tunggu hingga selesai. Jika ingin menghentikan proses scanning sebelum proses sempurna, klik Stop Scan. Artinya, proses scanning dihentikan untuk sementara, dan dapat dilajutkan kembali dengan memasukkan nama project scanning terdahulu. Jika setelahnya tidak ada proses scanning baru, tinggal klik lagi Auto Scan.

6. Setelah scanning selesai, akan muncul hasil analisis yang menurut saya sangat komprehensif dan mudah dipahami. Terdapat beberapa sub analisis yang memperlihatkan jumlah plugin aktif, waktu load yang dibutuhkan oleh plugin, persentase pengaruh plugin terhadap loading web secara keseluruhan. jumlah query MySQL pada tiap kunjungan, dan masih banyak lagi. Yang paling penting adalah pada plugin runtime pie di bagian bawah yang menunjukkan besarnya persentase runtime dari terbesar hingga terkecil. Dari sini, anda bisa melihat plugin mana saja yang benar-benar mencuri resource terbesar dan menjadi penyebab beban server anda berlebihan dan loading web/blog menjadi lama.

Menggunakan Hasil Analisis Plugin untuk Meminimalisir Beban CPU & Memori Server


Hasil analisis di atas sudah cukup komprehensif dan bisa langsung ditindaklanjuti dengan melihat plugin mana saja yang menjadi sumber masalah. Dari runtime plugin pie pada contoh di atas, ada beberapa plugin yang sangat dominan dalam hal persentase. Namun jangan terkecoh pada persentase tersebut, karena memang beberapa plugin akan membutuhkan resource lebih besar, tapi bukan berarti dia langsung menjadi penyebab. Yang perlu diperhatikan, ditinjau, dan dilakukan adalah:

1. Lihat pada persentase Plugin Impact, berapa besarkah hasil analisisnya? Contoh di atas menunjukkan 48 persen, artinya dari seluruh proses query, proses plugin-plugin hanya berpengaruh kurang dari 50%, sisanya dikuasai oleh engine dan theme. Pada takaran ini, saya masih menganggapnya sebagai wilayah yang aman. Tapi apabila anda menemukan persentase tersebut di atas 50%, misalnya 60 persen bahkan hingga 90 persen, maka anda perlu segera mereview plugin-plugin yang anda gunakan. Lihat persentase paling besar pada gambar, coba deactivate atau matikan beberapa plugin, lakukan scan lagi, dan lihat hasilnya.

2. Penggunaan plugin yang memiliki resource besar tidak serta merta menjadi sebab dari beban server, namun KOMBINASI pluginlah yang seringkali menjadi penyebabnya. Lihat plugin mana saja yang akan bekerja bersama-sama, yang menyebabkan load lebih berat jika digunakan bersamaan, atau justru menyebabkan crash.

3. Memang ada plugin tunggal yang menggunakan resource besar, sebagai contoh adalah Jetpack. Jetpack terkenal rutin memperkaya fitur dan sub fitur. Ketika anda melakukan update, fitur atau sub fitur baru otomatis akan bertambah. Di sinilah letak masalahnya, resource yang dibutuhkan menjadi lebih besar. Matikan fitur-fitur yang tidak digunakan (deactivate) melalui halaman Jetpack, atau relakan beberapa fitur yang sebenarnya tidak penting namun anda gunakan. Plugin sejenis ini banyak sekali, sebut saja diantaranya SEO ALRP, STT2, GD Press Tools, Pretty Links, dll. Harap berhati-hati ketika anda akan menggunakan plugin yang dianggap menggunakan resource besar, sebab bukannya akan meningkatkan performa web, tapi justru dapat menurunkannya secara drastis.

4. Jika anda memang menggunakan plugin yang dianggap sangat penting, coba cari alternatif lainnya. Ada beberapa plugin yang berbeda tapi memiliki fungsi yang sama. Sebagai contoh, Google XML Sitemaps memiliki fungsi sebagai sitemap generator, demikian juga Better WP XML Sitemaps, namun yang pertama membutuhkan resource yang jauh lebih besar.

5. Selebihnya, jika anda menemukan hasil analisis yang menunjukkan plugin anda cukup berpengaruh terhadap loading web/blog, review kembali semua plugin yang digunakan, pilih dan pilah berdasarkan nilai kepentingan dan beban server yang dibutuhkan. Saya yakin anda akan menemukan kombinasi yang tepat namun cukup minimalis.

6. Terakhir, jika memang anda yakin plugin-plugin yang digunakan tidak berpengaruh besar, namun server tetap saja menanggung beban proses yang sangat berat: maka:
a. Besar kemungkinan ada masalah dengan instalasi WordPress anda;
b. Tilik dan review theme yang digunakan. Theme sekarang semakin mewah dan kaya fitur, ini mungkin jadi sumber masalahnya; atau
c. Ada masalah dengan server dimana anda menghosting web/blog, selidiki langsung dari adminnya. Jika masalah ternyata berkelanjutan, maka saatnya anda menilik Tips Memilih Webhosting Terbaik (dan Termurah?).

COMMENTS

BLOGGER: 1
Loading...
Name

Aceh,23,Adsense,8,BBM,3,Biography,1,Bitcoin,4,Blog,21,Blogger,12,Blogging,55,Business,14,Cerita,3,CPNS,1,Delicious,1,Design,1,DeviantART,1,Digg,1,Dollar,3,Dunia,13,Facebook,5,Flickr,1,Friendster,1,Gambar,2,Game,36,Gmail,1,Google+,4,Hosting,1,Inspirasi,2,Instagram,1,Internet,13,Interview,11,Kesehatan,2,LinkedIn,1,Makalah,7,Marketing,12,Meme,8,Money,3,Motivasi,2,MySpace,1,Outlook,1,Path,1,Pendidikan,10,Pengetahuan,4,Pinterest,1,Plugin,5,PNS,1,Reddit,1,Review,4,Seo,53,Smartphone,5,Social Media,38,Sukses,3,Sumatera Barat,16,Sumatera Utara,3,Templates,1,Tips,6,Toko Online,3,Top10,18,Tumblr,1,Tutorial,29,Tutorial Blog,146,Twitter,3,Umum,9,Vimeo,1,VK,1,Weebly,1,WhatsApp,1,Widget,55,Wisata,4,WordPress,14,Yahoo,1,Youtube,3,
ltr
item
Blog iTapuih.com: Cara Cek Plugin WordPress yang Jadi Beban CPU Server
Cara Cek Plugin WordPress yang Jadi Beban CPU Server
https://3.bp.blogspot.com/-E4XtJN5jpIk/WohAJKzCrCI/AAAAAAAAN8M/_B2UJ-uOnks694PBQLaT8kMuotRCBI-MgCLcBGAs/s1600/Wordpress-2.png
https://3.bp.blogspot.com/-E4XtJN5jpIk/WohAJKzCrCI/AAAAAAAAN8M/_B2UJ-uOnks694PBQLaT8kMuotRCBI-MgCLcBGAs/s72-c/Wordpress-2.png
Blog iTapuih.com
https://blog.itapuih.com/2018/02/cara-cek-plugin-wordpress-yang-jadi.html
https://blog.itapuih.com/
https://blog.itapuih.com/
https://blog.itapuih.com/2018/02/cara-cek-plugin-wordpress-yang-jadi.html
true
2732475762120586724
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy