Saya dulu pernah membahas tentang traffic sebagai strategi, kualitas traffic, dan juga konversi traffic. Dan post ini adalah sebuah perpanja...
Saya dulu pernah membahas tentang traffic sebagai strategi, kualitas traffic, dan juga konversi traffic. Dan post ini adalah sebuah perpanjangan, referesi, bahan evaluasi, dan landasan kelanjutan dari 3 poin tersebut.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi, tetapi setidaknya ada tujuh poin penting yang harus diperhatikan dan menjadi penyebab utama:
Banyak penyebab, tapi tentu yang paling jelas adalah sumber traffic yang tidak sesuai. Contohnya, iklan atau promosi website/produk yang tidak ditempatkan pada sumber yang tepat, sehingga traffic tidak tertarget dan berkualitas rendah. Kunci dari menciptakan penjualan online atau konversi traffic adalah mendapatkan traffic yang tepat hingga ke depan pintu website anda. Sehingga potensi penjualan atau potensi konversi jenis apapun yg diinginkan (misalnya potensi klik iklan adsense), dapat diperkirakan dan benar-benar bisa diwujudkan.
Jika anda memiliki website tentang crafting, tetapi kebanyakan pengunjung (visitor) anda datang dari sumber-sumber yang berkaitan dengan pecinta komputer, maka dapat dipastikan tingkat penjualan/konversi akan sangat rendah, bahkan tidak ada sama sekali. Dan ini adalah strategi yang buang-buang waktu, tenaga, dan dana. Anda harus mentarget traffic yang tepat, baik dari search engine (search engine marketing: strategi SEO, AdWords), dari social media (social media marketing), dan dari media iklan (website) yang seniche, atau setidaknya dapat diprediksikan akan berkaitan dengan niche anda. Hindari cara-cara menjaring traffic instan seperti traffic exchange, karena trafficnya asal-asalan, tidak tertarget dan sama sekali tidak berkualitas.
Menjaring visitor adalah langkah awal, tetapi membuat visitor berubah menjadi customer adalah kunci dari keseluruhan permainan. Di masa sekarang, kepercayaan adalah sebuah masalah besar. Dengan munculnya berbagai modus penipuan atau scam, banyak orang yang bersikap skeptis terhadap apa yang ditawarkan kepadanya. apalagi dari website yang baru saja dia kunjungi.
Anda harus meyakinkan bahwa anda beserta website/toko online anda layak dipercayai. Bagaimana cara melakukannya? Tentu dengan website yang tidak asal-asalan jadi, desain web dan logo yang profesional, landing page yang bisa meyakinkan, testimoni-testimoni yang benar dan bukan bohongan, berbagai review dari luar, jaminan atau garansi, metode pembayaran yang aman, info kontak yang jelas, respon langsung terhadap konsumen, dan masih banyak lagi.
Anda bisa mengekspolasi ratusan metode penjualan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini. Tapi ada satu poin yang maha penting dan mampu mendongkrak kepercayaan: Otoritas (authority), baik dari website maupun anda sebagai penanggungjawabnya. Bagaimana anda bisa menawarkan jasa SEO jika sebelumnya anda belum pernah dikenal sebagai expert di bidang itu? Bagaimana anda bisa menghasilkan penjualan jika ditanya apa efek samping obat A lalu menjawab, Wah saya kurang tahu ya? Gunakan strategi membantu daripada strategi menimbulkan masalah. Misalnya, sediakan blog pendukung yang berkaitan dengan permasalahan pelanggan dan produk-produk yang anda jual. Ciptakan strategi pemasaran konten yang matang untuk memulai blog tersebut.
Ya, mungkin akan terkesan agak sarkastik jika saya menyinggung masalah desain. Benar jika mungkin sebagian website bisa menghasilkan penjualan tanpa desain yang wah. Tapi yang saya maksud bukan wah atau tidaknya, tapi profesional atau tidaknya. Jika desain website anda masih seperti desain web tahun 90an, apakah orang akan merasa yakin website anda masih hidup? Jika website anda tidak bersifat responsif atau memiliki versi mobile, apakah mereka yang akses dari mobile devices akan nyaman menyelami website anda? Jika bentuk toko online anda masih begitu-begitu saja, sidebar kanan kiri, gambar resolusi kecil, warna bertabrakan, dengan logo Yahoo Messenger palsu yang seolah-olah online terus, apakah anda yakin bisa menghasilkan kesan dan respon positif? Apakah anda yakin brand anda bisa menyebar dari mulut ke mulut secara positif?
Hal paling utama dalam memudahkan pengunjung mengobrak-abrik website anda adalah navigasi. Jika pengunjung tidak mendapatkan kemudahan itu, dan justru kebingungan mengenai: habis ini mau itu dimana, habis ini mau apa, atau ada tawaran menarik yang lain gak ya tidak terjawab, maka besar kemungkinan potensinya sebagai konsumer hilang terbawa angin. Pastikan anda memiliki navigasi yang jelas, baik pada menu pendukung, halaman konten, sidebar, atau bagian manapun yang strategis. Pastikan proses pembelian berlangsung cepat dan mudah, sehingga pengunjung tidak harus ribet dengan A I U E O yang menjemukan dan melelahkan. Dan terakhir, pastikan website anda memenuhi user experience dengan menciptakan user interface yang tepat dan mudah.
Masalah error ini di satu sisi juga mempengaruhi kepercayaan. Selain itu, juga berpengaruh terhadap kelancaran penjualan. Jika halaman tertentu memang ingin dihapus, bersegeralah memikirkan strategi misalnya: redirect, informasi bahwa produk A sudah tidak ada, menyediakan halaman atau alternatif produk pengganti, dan lain sebagainya. Jangan terbiasa menyuguhi halaman redirect 404, yang menurut saya adalah halaman mubazir. Terlebih lagi, ketika hendak klik checkout, tiba-tiba pengunjung disambut dengan 500, alias error pada server, maka tentu akan sangat menjengkelkan. Jika memang anda berencana membuat website yang terpercaya, pastikan memperkirakan budget dan memilih paket serta layanan hosting yang tepat. Bisnis kecil bukan berarti semua harus pas-pasan, apalagi jika berkaitan dengan kepercayaan pelanggan.
Saat ini, proses penjualan dan pembelian online harus terjadi secara cepat (bahkan realtime), hampir secepat proses penjualan offline. Jika anda membiarkan email menumpuk, telepon demi telepon berdering tanpa diangkat, puluhan pertanyaan dibiarkan tak terjawab, maka potensi anda kehilangan calon pelanggan potensial (leads) semakin nyata. Fungsi customer service menjadi tulang punggung tak terelakkan. Jika anda masih melayani semua secara mandiri, tentukan dan informasikan jadwal, misalnya email akan dibalas dalam 24 jam, dan lain sebagainya.
Poin ini adalah poin yang paling penting. Setiap website unik, dan memiliki potensi traffic berbeda-beda. Website A akan dikatakan berhasil jika mendapatkan 500 targeted visitor saja per hari, website B harus meraih 3000 targeted visitor per hari untuk menghasilkan potensi penjualan dan ROI yang menutup segala pengeluaran, dan seterusnya. Keduanya tidak bisa disamakan. Katakanlah, website A berjualan mobil, dan website B berjualan baju. Apakah logis jika kita menggunakan indikator jumlah traffic yang sama persis? Tentu tidak. Jumlah peminat baju jauh lebih banyak dari jumlah peminat mobil. Bagi website B, jumlah 500 visitor tidak cukup. Yang terpenting anda harus menganilisis potensi konversi traffic yang seimbang. Sehingga bisa membuat tolok ukur kualitas dan target traffic yang harus diraih. Cukup adalah relatif. Analisa berapa besar traffic tertarget yang anda butuhkan dan tentukan strategi promosi dan pemasaran yang sesuai untuk meraih dan mengkonversinya.
Statistik hanyalah data. Andalah penerjemahnya. Mengetahui jumlah saja tidak memberikan gambaran potensi website anda. Anda harus memahami berapa jumlah target traffic dan darimana sumber-sumber traffic itu berasal (wilayah dan sumber website lain). Dengan memahaminya, anda bisa memperhitungkan traffic terkonversi itu berasal darimana saja, wilayah apa, dan jika ingin lebih jauh, analisis latar belakangnya. Dengan demikian anda membuat strategi yang lebih tepat lagi ke depannya. Terkadang statistik juga menipu, tak jarang kunjungan dari bot juga dihitung, terjadi kekeliruan IP, kunjungan tidak unik dianggap unik, dan lain sebagainya. Sebagai saran, gunakan statistik traffic yang sudah cukup terpercaya, Google Analytics. Anda bisa melihat berbagai data dan bahkan melacak konversi. Jika anda memiliki budget, anda bisa menggunakan Alexa Premium untuk melihat data yang jauh lebih dalam lagi.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi, tetapi setidaknya ada tujuh poin penting yang harus diperhatikan dan menjadi penyebab utama:
1. Anda tidak menarik jenis traffic yang tertarget dan berkualitas
Banyak penyebab, tapi tentu yang paling jelas adalah sumber traffic yang tidak sesuai. Contohnya, iklan atau promosi website/produk yang tidak ditempatkan pada sumber yang tepat, sehingga traffic tidak tertarget dan berkualitas rendah. Kunci dari menciptakan penjualan online atau konversi traffic adalah mendapatkan traffic yang tepat hingga ke depan pintu website anda. Sehingga potensi penjualan atau potensi konversi jenis apapun yg diinginkan (misalnya potensi klik iklan adsense), dapat diperkirakan dan benar-benar bisa diwujudkan.
Jika anda memiliki website tentang crafting, tetapi kebanyakan pengunjung (visitor) anda datang dari sumber-sumber yang berkaitan dengan pecinta komputer, maka dapat dipastikan tingkat penjualan/konversi akan sangat rendah, bahkan tidak ada sama sekali. Dan ini adalah strategi yang buang-buang waktu, tenaga, dan dana. Anda harus mentarget traffic yang tepat, baik dari search engine (search engine marketing: strategi SEO, AdWords), dari social media (social media marketing), dan dari media iklan (website) yang seniche, atau setidaknya dapat diprediksikan akan berkaitan dengan niche anda. Hindari cara-cara menjaring traffic instan seperti traffic exchange, karena trafficnya asal-asalan, tidak tertarget dan sama sekali tidak berkualitas.
2. Pengunjung tidak mempercayai website anda
Menjaring visitor adalah langkah awal, tetapi membuat visitor berubah menjadi customer adalah kunci dari keseluruhan permainan. Di masa sekarang, kepercayaan adalah sebuah masalah besar. Dengan munculnya berbagai modus penipuan atau scam, banyak orang yang bersikap skeptis terhadap apa yang ditawarkan kepadanya. apalagi dari website yang baru saja dia kunjungi.
Anda harus meyakinkan bahwa anda beserta website/toko online anda layak dipercayai. Bagaimana cara melakukannya? Tentu dengan website yang tidak asal-asalan jadi, desain web dan logo yang profesional, landing page yang bisa meyakinkan, testimoni-testimoni yang benar dan bukan bohongan, berbagai review dari luar, jaminan atau garansi, metode pembayaran yang aman, info kontak yang jelas, respon langsung terhadap konsumen, dan masih banyak lagi.
Anda bisa mengekspolasi ratusan metode penjualan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini. Tapi ada satu poin yang maha penting dan mampu mendongkrak kepercayaan: Otoritas (authority), baik dari website maupun anda sebagai penanggungjawabnya. Bagaimana anda bisa menawarkan jasa SEO jika sebelumnya anda belum pernah dikenal sebagai expert di bidang itu? Bagaimana anda bisa menghasilkan penjualan jika ditanya apa efek samping obat A lalu menjawab, Wah saya kurang tahu ya? Gunakan strategi membantu daripada strategi menimbulkan masalah. Misalnya, sediakan blog pendukung yang berkaitan dengan permasalahan pelanggan dan produk-produk yang anda jual. Ciptakan strategi pemasaran konten yang matang untuk memulai blog tersebut.
3. Desain website tidak meyakinkan dan mendukung
Ya, mungkin akan terkesan agak sarkastik jika saya menyinggung masalah desain. Benar jika mungkin sebagian website bisa menghasilkan penjualan tanpa desain yang wah. Tapi yang saya maksud bukan wah atau tidaknya, tapi profesional atau tidaknya. Jika desain website anda masih seperti desain web tahun 90an, apakah orang akan merasa yakin website anda masih hidup? Jika website anda tidak bersifat responsif atau memiliki versi mobile, apakah mereka yang akses dari mobile devices akan nyaman menyelami website anda? Jika bentuk toko online anda masih begitu-begitu saja, sidebar kanan kiri, gambar resolusi kecil, warna bertabrakan, dengan logo Yahoo Messenger palsu yang seolah-olah online terus, apakah anda yakin bisa menghasilkan kesan dan respon positif? Apakah anda yakin brand anda bisa menyebar dari mulut ke mulut secara positif?
4. Website membingungkan pengunjung
Hal paling utama dalam memudahkan pengunjung mengobrak-abrik website anda adalah navigasi. Jika pengunjung tidak mendapatkan kemudahan itu, dan justru kebingungan mengenai: habis ini mau itu dimana, habis ini mau apa, atau ada tawaran menarik yang lain gak ya tidak terjawab, maka besar kemungkinan potensinya sebagai konsumer hilang terbawa angin. Pastikan anda memiliki navigasi yang jelas, baik pada menu pendukung, halaman konten, sidebar, atau bagian manapun yang strategis. Pastikan proses pembelian berlangsung cepat dan mudah, sehingga pengunjung tidak harus ribet dengan A I U E O yang menjemukan dan melelahkan. Dan terakhir, pastikan website anda memenuhi user experience dengan menciptakan user interface yang tepat dan mudah.
5. Website anda banyak atau sering mengalami error
Masalah error ini di satu sisi juga mempengaruhi kepercayaan. Selain itu, juga berpengaruh terhadap kelancaran penjualan. Jika halaman tertentu memang ingin dihapus, bersegeralah memikirkan strategi misalnya: redirect, informasi bahwa produk A sudah tidak ada, menyediakan halaman atau alternatif produk pengganti, dan lain sebagainya. Jangan terbiasa menyuguhi halaman redirect 404, yang menurut saya adalah halaman mubazir. Terlebih lagi, ketika hendak klik checkout, tiba-tiba pengunjung disambut dengan 500, alias error pada server, maka tentu akan sangat menjengkelkan. Jika memang anda berencana membuat website yang terpercaya, pastikan memperkirakan budget dan memilih paket serta layanan hosting yang tepat. Bisnis kecil bukan berarti semua harus pas-pasan, apalagi jika berkaitan dengan kepercayaan pelanggan.
6. Anda tidak responsif terhadap calon pelanggan
Saat ini, proses penjualan dan pembelian online harus terjadi secara cepat (bahkan realtime), hampir secepat proses penjualan offline. Jika anda membiarkan email menumpuk, telepon demi telepon berdering tanpa diangkat, puluhan pertanyaan dibiarkan tak terjawab, maka potensi anda kehilangan calon pelanggan potensial (leads) semakin nyata. Fungsi customer service menjadi tulang punggung tak terelakkan. Jika anda masih melayani semua secara mandiri, tentukan dan informasikan jadwal, misalnya email akan dibalas dalam 24 jam, dan lain sebagainya.
7. Traffic anda tidak mencukupi dan anda hanya percaya pada data
Poin ini adalah poin yang paling penting. Setiap website unik, dan memiliki potensi traffic berbeda-beda. Website A akan dikatakan berhasil jika mendapatkan 500 targeted visitor saja per hari, website B harus meraih 3000 targeted visitor per hari untuk menghasilkan potensi penjualan dan ROI yang menutup segala pengeluaran, dan seterusnya. Keduanya tidak bisa disamakan. Katakanlah, website A berjualan mobil, dan website B berjualan baju. Apakah logis jika kita menggunakan indikator jumlah traffic yang sama persis? Tentu tidak. Jumlah peminat baju jauh lebih banyak dari jumlah peminat mobil. Bagi website B, jumlah 500 visitor tidak cukup. Yang terpenting anda harus menganilisis potensi konversi traffic yang seimbang. Sehingga bisa membuat tolok ukur kualitas dan target traffic yang harus diraih. Cukup adalah relatif. Analisa berapa besar traffic tertarget yang anda butuhkan dan tentukan strategi promosi dan pemasaran yang sesuai untuk meraih dan mengkonversinya.
Statistik hanyalah data. Andalah penerjemahnya. Mengetahui jumlah saja tidak memberikan gambaran potensi website anda. Anda harus memahami berapa jumlah target traffic dan darimana sumber-sumber traffic itu berasal (wilayah dan sumber website lain). Dengan memahaminya, anda bisa memperhitungkan traffic terkonversi itu berasal darimana saja, wilayah apa, dan jika ingin lebih jauh, analisis latar belakangnya. Dengan demikian anda membuat strategi yang lebih tepat lagi ke depannya. Terkadang statistik juga menipu, tak jarang kunjungan dari bot juga dihitung, terjadi kekeliruan IP, kunjungan tidak unik dianggap unik, dan lain sebagainya. Sebagai saran, gunakan statistik traffic yang sudah cukup terpercaya, Google Analytics. Anda bisa melihat berbagai data dan bahkan melacak konversi. Jika anda memiliki budget, anda bisa menggunakan Alexa Premium untuk melihat data yang jauh lebih dalam lagi.
COMMENTS