Operasi militer yang disorot dunia ternyata salah satunya ada dari Indonesia. Memang patut dibanggakan skill dan kehebatan militer Indonesia...
Operasi militer yang disorot dunia ternyata salah satunya ada dari Indonesia. Memang patut dibanggakan skill dan kehebatan militer Indonesia. Berikut daftar lengkapnya saya sudah jabarkan dibawah ini.

Operasi pertama yang paling diperhatikan dunia datang dari pasukan khusus US Navy SEAL. Ini karena para militer Amerika Serikat menyergap lokasi persembunyian Bos Al Qaeda Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan.
Dengan bangganya, pasukan khusus yang didirikan pada era Presiden John F. Kennedy sekitar tahun 1962 ini, berhasil menembak kepala orang berbahaya tersebut. Dan misi penyelesaian ini langsung diumumkan Presiden Amerika Serikat saat itu, yakni Barack Obama.
“Dengan ini, saya laporkan kepada seluruh warga Amerika Serikat dan dunia bahwa pemerintah telah melakukan operasi penyerbuan,” ujar Obama di ruang kontrol Gedung Putih.
“Dan Osama bin Laden, Si Pemimpin Al Qaeda yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang, wanita dan anak-anak yang tak berdosa, kini dinyatakan telah tewas.”
Navy SEAL sendiri adalah singkatan dari The United States Navy Sea, Air and Land, yang merupakan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat. Untuk menyandang sebagai pasukan Navy SEAL, seseorang harus melewati beberapa tahap terlebih dahulu. Yang diantaranya adalah menyelesaikan penddikan dasar BasicUnderwater Demolition SEAL (BUD/S), kemudian program khusus yang disebut SQT (SEAL Qualification Training), dan baru berhak menyandang bed khusus the SEAL Trident.
Bed ini merupakan tanda pengenal buat anggota SEAL dalam pertempuran bersama dengan unit pasukan khusus lainnya.
Alpha Grouop atau Spetsgruppa “A” dikenal dunia ketika menangani kasus pada 3 September 2004. Di mana saat itu terjadinya peneroran di sekolah di Rusia. Aksi terror itu dilakukan oleh sekelompok pria dan wanita bertopeng yang mengenakan sabuk berisi bahan peledak.
Para penyerang mengancam akan meledakkan sekolah jika pasukan keamanan menyerbu gedung. Dan sebagai perisai hidup, anak-anak tak berdosa ditempatkannya di jendela. Tak sampai disitu, mereka juga menyekap orang-orang di bangunan sekolah hingga 3 hari lamanya.
Namun setelah dilakukan perlawanan dengan strategi khusus, akhirnya 26 perempuan dan anak-anak berhasil dibebaskan.
Alpha Group atau pasukan khusus milik Rusia dibentuk pada 28 Juli 1974 oleh Komandan KGB, Yuri Andropov. Pembentukannya terinspirasi oleh serangan teroris di Munich pada 1972.
Selanjutnya, datang dari pasukan khusus Amerika Tengah, Kaibiles, Guatemala. Operasi militer yang paling mematikan terjadi kala Kaibiles bergabung bersama PBB untuk menjaga perdamaian di Kongo. Saat itu, 80 tentara khusus mencoba menangkap wakil komandan pemberontak, LRA, Vincent Otti pada tahun 2006.
Namun sayangnya, pasukan khusus yang paling ditakuti di seluruh Amerika Tengah ini gagal dalam melakukan operasi. Hal ini membuat beberapa nyawa pasukan khusus Kaibiles melayang.
Operasi militer paling mematikan pasukan khusus Israel, Sayeret Matkal, ketika menangani aksi terror yang dilakukan anggota teroris yang ditakuti pada masa 1976an,yakni Revolutionary Cells atau RZ, yang bernama Wilfried Bose
Kala itu, Bose membawa revolver dan granat saat maskapai Air France terbang dari Tel Aviv ke Paris. Maskapai yang membawa 247 penumpang dan 12 kru itu langsung riuh.
Dengan bawahan ancaman, pihak maskapai terpaksa harus mendarat di Uganda. Sementara pesawat mendarat, di Tel Aviv sejumlah persiapan operasi militer pembebasan penumpang yang mayoritas warga negara Israel dibuat.
Operasi yang dipimpin Yonatan atau Yoni Netanyahu itu membawa empat Hercules dan dua Boeing 707 berisi 200 tentara elite Israel.
Namun, sama seperti kejadian yang terjadi pada pasukan khusus Amerika Tengah, pasukan khusus Israel ini juga salah operasi. Dan yang terjadi justru baku tembak antara pasukan elite Israel dengan militer Uganda.
Operasi militer ini menewaskan 20 tentara Uganda, 4 penumpang, dan sang komandan, Yoni.
Yoni adalah adik dari Ben Nitay alias Benjamin Netanhayu. Saat operasi militer berlangsung, Ben tengah menimba ilmu di Cambridge, Massachussetts, Amerika Serikat.
Dan operasi militer yang disorot dunia berikutnya datang dari Tanah Air kita Indonesia. Pada 28 Maret 1981, pesawat maskapai Garuda Indonesia dibajak di Thailand. Pembajakan berdarah yang menelan korban jiwa ini merupakan yang pertama adalam sejarah penerbangan Indonesia.
Pagi itu, sekitar pukul 08.00 WIB, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta ke Bandara Polonia, Medan. Pesawat DC-9 itu transit di Pangkalan Udara Talang Betu, Palembang dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan waktu sampai, yakni pukul 10.55 WIB.
Namun, tanpa disangka, saat di tengah perjalanan, tiba-tiba 5 anggota kelompok ekstremis ‘Komando Jihad’ yang menyamar sebagai penumpang beraksi.
Seorang pelaku menuju ke kokpit dan yang lainnya berdiri di gang antara tempat duduk pesawat. Dengan senjata api, mereka meminta pilot untuk menerbangkan pesawat ke Kolombo, Srilangka.
Sebelum menuju perjalanan ke Kolombo, pesawat sempat mendarat di Bandara Penang, Malaysia untuk mengisi bahan bakar. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Thailand dan mendarat di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand. Di sinilah pembajakan terjadi.
Para pelaku meminta agar anggoa Komando Jihad yang ditahan akibat peristiwa Cicendo dibebaskan. Tak sampai disitu, mereka juga meminta bayaran uang sejumlah US$ 1,5 juta, pesawat untuk pembebasan tahanan dan terbang ke tujuan yang dirahasiakan.
Menanggapi hal itu, militer Indonesia lantas memutuskan untuk mengerahkan pasukan Kopassandha (Nama satuan Kopassus saat itu) untuk melakukan penyergapan di bandara Thailand.
Tak membutuhkan waktu lama, pasukan elite Indonesia berhasil melumpuhkan pasukan teroris pada 31 Maret pukul 02.30.
Namun, operasi militer dibawah pimpinan Letnal Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan, pilot pesawat Garuda, Kapten Herman Rante, dan Achmad Kirang, salah satu anggota satuan Para-Komando Kopassandha, meninggal dalam baku tembak.
Operasi militer pasukan elite Pakistan, SSG mendapat sorotan dunia ketika berhasil menewaskan 3 sandera pada 20 Februari 1994.
Di mana saat itu sedang terjadi aksi terror yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata dari Afghanistan. Pria tersebut membajak sebuah bus berisi 74 anak dan 7 guru di Peshawar, Pakistan.
Mereka meminta bus itu untuk melaju ke kedutaan Afghanistan di Islamabad. Dalam penyanderaan ini, ada 61 orang yang dibebaskan, sementara sisanya tetap dalam bus. Para pembajak minta makanan dikirim ke Kabul sebagai tebusannya.
Tapi permintaan itu tak dituruti. Pasalnya, sehari kemudian, pasukan elite Pakistan menyerang kedutaan Afghanistan dan membunuh 3 sandera tersebut.
Pada 13 Desember 2003, pasukan elite Amerika Serikat, Delta Force berhasil menangkap Letnan Jenderal Abid Hamid Mahmud al-Tikriti, tangan kanan Saddam Hussein. Pasukan elite ini juga berhasil menangkap anak-anak Saddam.
Untuk melakukan operasi militer ini, pasukan elite AS melakukan strategi yang bisa dikatakan ‘ajaib’. Bagaimana tidak, untuk melakukan misi ini, mereka mencoba menyamar dengan mengawal serangan udara dan menjalin hubungan dengan warga lokal.
Setelah berhasil memasuki Baghdad, Irak, mereka lantas merusak saluran komunikasi. Dan disusuli dengan penangkapan diktator Irak.
Pada 30 April 1980, 6 pria Iran bersenjata menyerbu kedutaan Iran di London. Dalam upaya itu, mereka berhasil melumpuhkan petugas keamanan kedutaan dan menyandera 26 orang. Salah satu sandera adalah wartawan BBC yang tengah membuat visa.
Para teroris itu menyebut dirinya sebagai ‘Democratic Revolutionary Front for Arabistan’. Mereka memprotes tekanan di Khuzestan oleh pemimpin Iran saat itu, Ayatollah Khomeini.
Tak hanya itu, mereka juga menuntut pembebasan 91 tahanan militer serta pesawat terbang untuk membawa mereka beserta sandera keluar Inggris.
Aksi teror itu langsung berantakan ketika pasukan elite Inggris, SAS turun tangan.
Sehari setelah penyaderaan, operasi yang dinamakan ‘Operasi Nimrod’ itu berhasil menembak 5 teroris tersebut.
Pasukan elite Austria, Eko Cobra berhasil menggagalkan pembajakan pesawat di langit Nigeria pada Agustus 1996.
Kala itu, empat anggota Eko Cobra tengah berada di pesawat Aeroflot Tupolev 154 mengawal tahanan dari Lagos. Namun, salah seorang napi berhasil lepas dan mengancam kru dengan pisau. Dengan pisau, napi tersebut meminta agar ia diturunkan di Jerman atau Afrika Selatan.
Namun, permintaan itu hanya tinggal permintaan. Dengan sigapnya, keempat pasukan khusus elite berhasil meringkus napi tersebut.
Operasi militer terakhir yang mendapat sorotan dari dunia datang dari pasukan khusus Australia, SAS. Salah satu operasi yang dilakukan mereka adalah pada 2 September 2008.
Pada masa itu, tentara AS dan tentara SAS berhasil menghancurkan pasukan Taliban, dan menyelamatkan rekan-rekannya dari serangan Taliban, Afghanistan. Atas keberhasilan itu, keduanya mendapatkan medali Victoria Cross.

1. US Navy SEAL, AS
Operasi pertama yang paling diperhatikan dunia datang dari pasukan khusus US Navy SEAL. Ini karena para militer Amerika Serikat menyergap lokasi persembunyian Bos Al Qaeda Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan.
Dengan bangganya, pasukan khusus yang didirikan pada era Presiden John F. Kennedy sekitar tahun 1962 ini, berhasil menembak kepala orang berbahaya tersebut. Dan misi penyelesaian ini langsung diumumkan Presiden Amerika Serikat saat itu, yakni Barack Obama.
“Dengan ini, saya laporkan kepada seluruh warga Amerika Serikat dan dunia bahwa pemerintah telah melakukan operasi penyerbuan,” ujar Obama di ruang kontrol Gedung Putih.
![]() |
Image Via Google.co.id |
“Dan Osama bin Laden, Si Pemimpin Al Qaeda yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang, wanita dan anak-anak yang tak berdosa, kini dinyatakan telah tewas.”
Navy SEAL sendiri adalah singkatan dari The United States Navy Sea, Air and Land, yang merupakan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat. Untuk menyandang sebagai pasukan Navy SEAL, seseorang harus melewati beberapa tahap terlebih dahulu. Yang diantaranya adalah menyelesaikan penddikan dasar BasicUnderwater Demolition SEAL (BUD/S), kemudian program khusus yang disebut SQT (SEAL Qualification Training), dan baru berhak menyandang bed khusus the SEAL Trident.
Bed ini merupakan tanda pengenal buat anggota SEAL dalam pertempuran bersama dengan unit pasukan khusus lainnya.
2. Alpha Group, Rusia
Alpha Grouop atau Spetsgruppa “A” dikenal dunia ketika menangani kasus pada 3 September 2004. Di mana saat itu terjadinya peneroran di sekolah di Rusia. Aksi terror itu dilakukan oleh sekelompok pria dan wanita bertopeng yang mengenakan sabuk berisi bahan peledak.
Para penyerang mengancam akan meledakkan sekolah jika pasukan keamanan menyerbu gedung. Dan sebagai perisai hidup, anak-anak tak berdosa ditempatkannya di jendela. Tak sampai disitu, mereka juga menyekap orang-orang di bangunan sekolah hingga 3 hari lamanya.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Namun setelah dilakukan perlawanan dengan strategi khusus, akhirnya 26 perempuan dan anak-anak berhasil dibebaskan.
Alpha Group atau pasukan khusus milik Rusia dibentuk pada 28 Juli 1974 oleh Komandan KGB, Yuri Andropov. Pembentukannya terinspirasi oleh serangan teroris di Munich pada 1972.
3. Kaibiles, Guatemala
Selanjutnya, datang dari pasukan khusus Amerika Tengah, Kaibiles, Guatemala. Operasi militer yang paling mematikan terjadi kala Kaibiles bergabung bersama PBB untuk menjaga perdamaian di Kongo. Saat itu, 80 tentara khusus mencoba menangkap wakil komandan pemberontak, LRA, Vincent Otti pada tahun 2006.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Namun sayangnya, pasukan khusus yang paling ditakuti di seluruh Amerika Tengah ini gagal dalam melakukan operasi. Hal ini membuat beberapa nyawa pasukan khusus Kaibiles melayang.
4. Sayeret Matkal, Israel
Operasi militer paling mematikan pasukan khusus Israel, Sayeret Matkal, ketika menangani aksi terror yang dilakukan anggota teroris yang ditakuti pada masa 1976an,yakni Revolutionary Cells atau RZ, yang bernama Wilfried Bose
Kala itu, Bose membawa revolver dan granat saat maskapai Air France terbang dari Tel Aviv ke Paris. Maskapai yang membawa 247 penumpang dan 12 kru itu langsung riuh.
Dengan bawahan ancaman, pihak maskapai terpaksa harus mendarat di Uganda. Sementara pesawat mendarat, di Tel Aviv sejumlah persiapan operasi militer pembebasan penumpang yang mayoritas warga negara Israel dibuat.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Operasi yang dipimpin Yonatan atau Yoni Netanyahu itu membawa empat Hercules dan dua Boeing 707 berisi 200 tentara elite Israel.
Namun, sama seperti kejadian yang terjadi pada pasukan khusus Amerika Tengah, pasukan khusus Israel ini juga salah operasi. Dan yang terjadi justru baku tembak antara pasukan elite Israel dengan militer Uganda.
Operasi militer ini menewaskan 20 tentara Uganda, 4 penumpang, dan sang komandan, Yoni.
Yoni adalah adik dari Ben Nitay alias Benjamin Netanhayu. Saat operasi militer berlangsung, Ben tengah menimba ilmu di Cambridge, Massachussetts, Amerika Serikat.
5. Kopassus, Indonesia
Dan operasi militer yang disorot dunia berikutnya datang dari Tanah Air kita Indonesia. Pada 28 Maret 1981, pesawat maskapai Garuda Indonesia dibajak di Thailand. Pembajakan berdarah yang menelan korban jiwa ini merupakan yang pertama adalam sejarah penerbangan Indonesia.
Pagi itu, sekitar pukul 08.00 WIB, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta ke Bandara Polonia, Medan. Pesawat DC-9 itu transit di Pangkalan Udara Talang Betu, Palembang dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan waktu sampai, yakni pukul 10.55 WIB.
Namun, tanpa disangka, saat di tengah perjalanan, tiba-tiba 5 anggota kelompok ekstremis ‘Komando Jihad’ yang menyamar sebagai penumpang beraksi.
Seorang pelaku menuju ke kokpit dan yang lainnya berdiri di gang antara tempat duduk pesawat. Dengan senjata api, mereka meminta pilot untuk menerbangkan pesawat ke Kolombo, Srilangka.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Sebelum menuju perjalanan ke Kolombo, pesawat sempat mendarat di Bandara Penang, Malaysia untuk mengisi bahan bakar. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Thailand dan mendarat di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand. Di sinilah pembajakan terjadi.
Para pelaku meminta agar anggoa Komando Jihad yang ditahan akibat peristiwa Cicendo dibebaskan. Tak sampai disitu, mereka juga meminta bayaran uang sejumlah US$ 1,5 juta, pesawat untuk pembebasan tahanan dan terbang ke tujuan yang dirahasiakan.
Menanggapi hal itu, militer Indonesia lantas memutuskan untuk mengerahkan pasukan Kopassandha (Nama satuan Kopassus saat itu) untuk melakukan penyergapan di bandara Thailand.
Tak membutuhkan waktu lama, pasukan elite Indonesia berhasil melumpuhkan pasukan teroris pada 31 Maret pukul 02.30.
Namun, operasi militer dibawah pimpinan Letnal Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan, pilot pesawat Garuda, Kapten Herman Rante, dan Achmad Kirang, salah satu anggota satuan Para-Komando Kopassandha, meninggal dalam baku tembak.
6. SSG, Pakistan
Operasi militer pasukan elite Pakistan, SSG mendapat sorotan dunia ketika berhasil menewaskan 3 sandera pada 20 Februari 1994.
Di mana saat itu sedang terjadi aksi terror yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata dari Afghanistan. Pria tersebut membajak sebuah bus berisi 74 anak dan 7 guru di Peshawar, Pakistan.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Mereka meminta bus itu untuk melaju ke kedutaan Afghanistan di Islamabad. Dalam penyanderaan ini, ada 61 orang yang dibebaskan, sementara sisanya tetap dalam bus. Para pembajak minta makanan dikirim ke Kabul sebagai tebusannya.
Tapi permintaan itu tak dituruti. Pasalnya, sehari kemudian, pasukan elite Pakistan menyerang kedutaan Afghanistan dan membunuh 3 sandera tersebut.
7. Delta Force, AS
Pada 13 Desember 2003, pasukan elite Amerika Serikat, Delta Force berhasil menangkap Letnan Jenderal Abid Hamid Mahmud al-Tikriti, tangan kanan Saddam Hussein. Pasukan elite ini juga berhasil menangkap anak-anak Saddam.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Untuk melakukan operasi militer ini, pasukan elite AS melakukan strategi yang bisa dikatakan ‘ajaib’. Bagaimana tidak, untuk melakukan misi ini, mereka mencoba menyamar dengan mengawal serangan udara dan menjalin hubungan dengan warga lokal.
Setelah berhasil memasuki Baghdad, Irak, mereka lantas merusak saluran komunikasi. Dan disusuli dengan penangkapan diktator Irak.
8. SAS, Inggris
Pada 30 April 1980, 6 pria Iran bersenjata menyerbu kedutaan Iran di London. Dalam upaya itu, mereka berhasil melumpuhkan petugas keamanan kedutaan dan menyandera 26 orang. Salah satu sandera adalah wartawan BBC yang tengah membuat visa.
Para teroris itu menyebut dirinya sebagai ‘Democratic Revolutionary Front for Arabistan’. Mereka memprotes tekanan di Khuzestan oleh pemimpin Iran saat itu, Ayatollah Khomeini.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Tak hanya itu, mereka juga menuntut pembebasan 91 tahanan militer serta pesawat terbang untuk membawa mereka beserta sandera keluar Inggris.
Aksi teror itu langsung berantakan ketika pasukan elite Inggris, SAS turun tangan.
Sehari setelah penyaderaan, operasi yang dinamakan ‘Operasi Nimrod’ itu berhasil menembak 5 teroris tersebut.
9. Eko Cobra, Austria
Pasukan elite Austria, Eko Cobra berhasil menggagalkan pembajakan pesawat di langit Nigeria pada Agustus 1996.
Kala itu, empat anggota Eko Cobra tengah berada di pesawat Aeroflot Tupolev 154 mengawal tahanan dari Lagos. Namun, salah seorang napi berhasil lepas dan mengancam kru dengan pisau. Dengan pisau, napi tersebut meminta agar ia diturunkan di Jerman atau Afrika Selatan.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Namun, permintaan itu hanya tinggal permintaan. Dengan sigapnya, keempat pasukan khusus elite berhasil meringkus napi tersebut.
10. SAS, Australia
Operasi militer terakhir yang mendapat sorotan dari dunia datang dari pasukan khusus Australia, SAS. Salah satu operasi yang dilakukan mereka adalah pada 2 September 2008.
![]() |
Image Via Google.co.id |
Pada masa itu, tentara AS dan tentara SAS berhasil menghancurkan pasukan Taliban, dan menyelamatkan rekan-rekannya dari serangan Taliban, Afghanistan. Atas keberhasilan itu, keduanya mendapatkan medali Victoria Cross.
COMMENTS