Algoritma terbaru Google (yang juga menggunakan nama hewan ini), seringkali masih dipahami sebagai alat untuk menegur situs-situs yang bande...
Algoritma terbaru Google (yang juga menggunakan nama hewan ini), seringkali masih dipahami sebagai alat untuk menegur situs-situs yang bandel dan masih melakukan praktek-praktek spamming serta menyajikan konten berkualitas rendah. Singkatnya, Hummingbird disamakan dengan Algoritma Panda dan Penguin, sehingga acapkali saya masih mendengar: Ah, situs saya kenal penalti Hummingbird, sialan bener si Hummingbird ini!. Ini tidak benar. Dan untuk menjawab itu, dibutuhkan beberapa pemahaman dasar yang tepat. Pada satu sisi, iya benar, banyak situs yang mendapat efek dari diluncurkannya versi Algoritma terbaru Google ini. Tapi itu sama sekali bukan sebuah penalti.
Sebenarnya saya sudah pernah menyajikan beberapa poin Hummingbird pada 3 seri post sebelumnya, tapi sepertinya memang butuh suatu pembahasan tersendiri yang mudah dicerna dan mencakup beberapa poin vital dan dasar.
1. Apa itu Algoritma Hummingbird?
Hummingbird adalah burung kolibri, hehe. Ups, ya, Algoritma Hummingbird adalah salah satu algoritma terbesar Google yang dihadirkan untuk merevolusi cara Google dalam merespon sebuah kueri pencarian. Tujuannya adalah untuk memberikan hasil kueri pencarian yang tidak hanya berdasarkan keyword yang diketikkan oleh user, tetapi juga berdasarkan tujuan di balik itu. Oleh karena itu, update ini juga disebut semantic update. Hampir sama dengan tujuan 2 algoritma sebelumnya: meningkatkan relevansi, namun tidak ditekankan pada kualitas konten (Panda) maupun popularitas dan kualitas link (Penguin). Algoritma Hummingbird dirilis secara resmi pada 26 September 2013, namun sudah aktif sejak 30 Agustus 2013.
2. Apakah ini Berarti Panda dan Penguin Sudah Kurang Relevan?
Sebagaimana yang kita ketahui, hasil pencarian ditentukan oleh lebih dari 200 faktor, oleh karena itu Panda, Penguin, dan Hummingbird hanya 3 dari ratusan faktor tersebut. Kita melihat Hummingbird adalah sebagai penyempurna dari berbagai algoritma yang sudah ada. Jadi, kedua algoritma sebelumnya, Panda dan Penguin, tetaplah aktif dan terus melakukan tugasnya dalam memberikan hasil pencarian terbaik, sama halnya dengan algoritma-algoritma yang telah lahir bertahun-tahun sebelumnya.
3. Jadi Apa sih Fungsi Sebenarnya dari Hummingbird?
Dengan berbagai progress yang kita hadapi saat ini, misalnya penggunaan mobile internet yang semakin marak, maka pengguna Internet cenderung menggunakan cara pencarian yang lebih disesuaikan dengan kondisi. Misalnya, saat ini pengguna mobile internet lebih sering menggunakan fitur voice search daripada text search. Kecenderungan ini memicu perubahan cara yang digunakan: kueri pencarian lebih sering bersifat konversasional (dalam bentuk percakapan sehari-hari dan panjang).
Penggunaan text search pun mengalami perubahan yang hampir sama. Semakin sedikit kueri pencarian yang berupa bahasa formal, dalam bentuk frase yang baik dan benar, dan dalam kueri keyword yang pendek. Perkiraan saya pribadi, hehe, karena sekarang pengguna internet mayoritasnya adalah para remaja, yang cenderung menggunakan bahasa nonformal daripada formal. Mungkin. Atau teori lain, karena sekarang dunia internet adalah dunia yang selalu remaja, sehingga tua muda tidak ada bedanya dalam menggunakan bahasa. (Husshh! Teori ngawur! Haha..) Tapi intinya, begitulah fenomena kueri pencarian yang terjadi saat ini.
Berkaitan dengan Panda, Google berfokus hanya pada konten. Namun setelah Hummingbird lahir, Google juga berfokus pada tujuan dan makna di balik sebuah kueri pencarian, dengan harapan hasil pencarian semakin relevan. Nah, di sinilah perubahan ranking hasil pencarian secara besar-besaran sempat dan terus terjadi setelah algoritma Hummingbird diluncurkan. Jad,i perubahannya ada pada seluruh hasil dari kueri pencarian yang disajikan oleh Google, bukan berdasarkan kondisi situs satu per satu. No penalty given, guys!
Beberapa poin yang cukup berpengaruh adalah penggunaan sinonim pada kata-kata tertentu. Di awal peluncuran algoritma ini, efeknya baru dirasakan pada kueri berbahasa Inggris. Namun sejak awal 2014, terkonfirmasi bahwa algoritma ini benar-benar telah aktif dan menyebabkan beberapa kata berbeda dalam Bahasa Indonesia menjadi sinonim karena berkaitan erat. Misalnya pada contoh kueri berikut:
4. Jadi Apa Efek Algoritma Hummingbird bagi Website?
Sebagaimana yang sudah disampaikan, Hummingbird tidak menyebabkan atau menggunakan bentuk penalti atau hukuman, karena sifatnya tidak menilai sebuah website/halaman website, tapi menilai sebuah kueri pencarian. Dari berbagai sumber mancanegara yang sudah saya telaah, baik dari forum, artikel blog, komentar blog, maupun dari rilis Google sendiri, tidak ada yang menyebutkan atau setidaknya mengindikasikan mengenai penalti oleh Hummingbird. Tetapi secara tidak langsung, ya, sebuah website bisa terimbas algoritma ini karena Google menilai sebuah kueri pencarian lebih relevan dengan beberapa konten lain pada website berbeda, dan efeknya juga bisa besar.
5. Apa Strategi yang Tepat untuk Menghadapi Hummingbird?
Banyak webmaster dan SEO yang sudah tahu persis bagaimana Hummingbird bekerja. Tetapi kuncinya pemahamannya di sini: Google juga menggantungkan Hummingbird pada Knowledge Graph, sebuah basis untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan menitikberatkan pada pencarian semantik. Jadi sebenarnya ini bukan hal baru lagi, tetapi Google kemudian menyempurnakannya melalui Hummingbird. Dan tahu tidak salah satu sumber yang digunakan? Ya, Google Plus! Sampai pada poin ini, saya kira anda sudah tahu satu poin penting yang harus dilakukan, bukan? Inilah mengapa sekarang kita lebih sering melihat satu dua posting Google plus sering muncul di hasil pencarian. Yeahh!!
6. Apa yang Bisa Jadi Gambaran Dasar untuk Mengawali Strategi itu?
Sebagai poin-poin dasar strategi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Namun kita harus memegang satu poin inti dari algoritma ini, ya kueri pencarian yang bersifat konversasional (percakapan). Jadi ciptakan konten yang lebih bersifat percakapan, cair, tidak kaku, variatif, dll. Mari kita lihat:
Target Kueri Pencarian Konversasional. Banyak webmaster dan blogger sebenarnya sudah tahu bahwa akhir-akhir ini kueri pencarian di Google mengalami perubahan besar, dan salah satu yang terbesar adalah bagaimana user Google menggunakan keyword yang cenderung bersifat nonformal/percakapan. Misalnya, Cari warung makan enak murah di Solo dimana sih? cenderung lebih banyak digunakan daripada Restoran Murah dan Enak di Solo. Apakah anda masih melihat kata cari dan sih sebagai sesuatu yang tidak penting? Salah, karena bisa jadi jika anda menggunakannya di konten berbarengan dengan keyword lainnya, maka konten anda dianggap sangat relevan oleh Google. Maka tugas pertama adalah menganalisa dan mencari sebanyak mungkin kata-kata yang muncul dalam sebuah percakapan, termasuk berbagai kata dan ungkapan slang. Cari juga berbagai kata yang mungkin memperkaya dan bisa menjadi sinonim.
Pencarian Lokal. Sebagaimana yang sudah saya contohkan dalam poin nomer satu, Hummingbird berfokus atau beralih pada pencarian lokal secara otomatis, sehingga akan memberikan hasil pencarian yang paling relevan dengan lokasi kueri. Jadi optimasi pada pencarian lokal juga akan sangat membantu.
Google AuthorRank menjadi Nilai Plus. Akan semakin banyak hasil pencarian yang menyajikan konten milik para penulis yang memiliki otoritas tinggi disajikan oleh Google. Sebagai contoh adalah post Google Plus yang cenderung sering muncul di halaman pertama, ini juga dipengaruhi oleh AuthorRank. Dulu, Yahoo Answers dan Google Tanya Jawab sering muncul di halaman pertama hasil pencarian, tapi kini semakin berkurang dan bahkan sangat jarang. Maka yang diandalkan sekarang adalah website yang memiliki kredibilitas tinggi serta individu yang memiliki profil Google Authorship yang solid.
Penutup
Berpikir tentang Hummingbird bukan berarti anda bisa mengabaikan usaha-usaha yang harus dilakukan untuk menangkal serangan Panda dan Penguin. Semua strategi digunakan bersama-sama, dan strategi yang paling kuat adalah menyajikan konten bermanfaat dan berkualitas, karena itulah awal dari sebuah popularitas dan kredibilitas, baik dari pengunjung maupun search engine. Salam.
Sebenarnya saya sudah pernah menyajikan beberapa poin Hummingbird pada 3 seri post sebelumnya, tapi sepertinya memang butuh suatu pembahasan tersendiri yang mudah dicerna dan mencakup beberapa poin vital dan dasar.
1. Apa itu Algoritma Hummingbird?
Hummingbird adalah burung kolibri, hehe. Ups, ya, Algoritma Hummingbird adalah salah satu algoritma terbesar Google yang dihadirkan untuk merevolusi cara Google dalam merespon sebuah kueri pencarian. Tujuannya adalah untuk memberikan hasil kueri pencarian yang tidak hanya berdasarkan keyword yang diketikkan oleh user, tetapi juga berdasarkan tujuan di balik itu. Oleh karena itu, update ini juga disebut semantic update. Hampir sama dengan tujuan 2 algoritma sebelumnya: meningkatkan relevansi, namun tidak ditekankan pada kualitas konten (Panda) maupun popularitas dan kualitas link (Penguin). Algoritma Hummingbird dirilis secara resmi pada 26 September 2013, namun sudah aktif sejak 30 Agustus 2013.
2. Apakah ini Berarti Panda dan Penguin Sudah Kurang Relevan?
Sebagaimana yang kita ketahui, hasil pencarian ditentukan oleh lebih dari 200 faktor, oleh karena itu Panda, Penguin, dan Hummingbird hanya 3 dari ratusan faktor tersebut. Kita melihat Hummingbird adalah sebagai penyempurna dari berbagai algoritma yang sudah ada. Jadi, kedua algoritma sebelumnya, Panda dan Penguin, tetaplah aktif dan terus melakukan tugasnya dalam memberikan hasil pencarian terbaik, sama halnya dengan algoritma-algoritma yang telah lahir bertahun-tahun sebelumnya.
3. Jadi Apa sih Fungsi Sebenarnya dari Hummingbird?
Dengan berbagai progress yang kita hadapi saat ini, misalnya penggunaan mobile internet yang semakin marak, maka pengguna Internet cenderung menggunakan cara pencarian yang lebih disesuaikan dengan kondisi. Misalnya, saat ini pengguna mobile internet lebih sering menggunakan fitur voice search daripada text search. Kecenderungan ini memicu perubahan cara yang digunakan: kueri pencarian lebih sering bersifat konversasional (dalam bentuk percakapan sehari-hari dan panjang).
Penggunaan text search pun mengalami perubahan yang hampir sama. Semakin sedikit kueri pencarian yang berupa bahasa formal, dalam bentuk frase yang baik dan benar, dan dalam kueri keyword yang pendek. Perkiraan saya pribadi, hehe, karena sekarang pengguna internet mayoritasnya adalah para remaja, yang cenderung menggunakan bahasa nonformal daripada formal. Mungkin. Atau teori lain, karena sekarang dunia internet adalah dunia yang selalu remaja, sehingga tua muda tidak ada bedanya dalam menggunakan bahasa. (Husshh! Teori ngawur! Haha..) Tapi intinya, begitulah fenomena kueri pencarian yang terjadi saat ini.
Berkaitan dengan Panda, Google berfokus hanya pada konten. Namun setelah Hummingbird lahir, Google juga berfokus pada tujuan dan makna di balik sebuah kueri pencarian, dengan harapan hasil pencarian semakin relevan. Nah, di sinilah perubahan ranking hasil pencarian secara besar-besaran sempat dan terus terjadi setelah algoritma Hummingbird diluncurkan. Jad,i perubahannya ada pada seluruh hasil dari kueri pencarian yang disajikan oleh Google, bukan berdasarkan kondisi situs satu per satu. No penalty given, guys!
Beberapa poin yang cukup berpengaruh adalah penggunaan sinonim pada kata-kata tertentu. Di awal peluncuran algoritma ini, efeknya baru dirasakan pada kueri berbahasa Inggris. Namun sejak awal 2014, terkonfirmasi bahwa algoritma ini benar-benar telah aktif dan menyebabkan beberapa kata berbeda dalam Bahasa Indonesia menjadi sinonim karena berkaitan erat. Misalnya pada contoh kueri berikut:
4. Jadi Apa Efek Algoritma Hummingbird bagi Website?
Sebagaimana yang sudah disampaikan, Hummingbird tidak menyebabkan atau menggunakan bentuk penalti atau hukuman, karena sifatnya tidak menilai sebuah website/halaman website, tapi menilai sebuah kueri pencarian. Dari berbagai sumber mancanegara yang sudah saya telaah, baik dari forum, artikel blog, komentar blog, maupun dari rilis Google sendiri, tidak ada yang menyebutkan atau setidaknya mengindikasikan mengenai penalti oleh Hummingbird. Tetapi secara tidak langsung, ya, sebuah website bisa terimbas algoritma ini karena Google menilai sebuah kueri pencarian lebih relevan dengan beberapa konten lain pada website berbeda, dan efeknya juga bisa besar.
5. Apa Strategi yang Tepat untuk Menghadapi Hummingbird?
Banyak webmaster dan SEO yang sudah tahu persis bagaimana Hummingbird bekerja. Tetapi kuncinya pemahamannya di sini: Google juga menggantungkan Hummingbird pada Knowledge Graph, sebuah basis untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan menitikberatkan pada pencarian semantik. Jadi sebenarnya ini bukan hal baru lagi, tetapi Google kemudian menyempurnakannya melalui Hummingbird. Dan tahu tidak salah satu sumber yang digunakan? Ya, Google Plus! Sampai pada poin ini, saya kira anda sudah tahu satu poin penting yang harus dilakukan, bukan? Inilah mengapa sekarang kita lebih sering melihat satu dua posting Google plus sering muncul di hasil pencarian. Yeahh!!
6. Apa yang Bisa Jadi Gambaran Dasar untuk Mengawali Strategi itu?
Sebagai poin-poin dasar strategi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Namun kita harus memegang satu poin inti dari algoritma ini, ya kueri pencarian yang bersifat konversasional (percakapan). Jadi ciptakan konten yang lebih bersifat percakapan, cair, tidak kaku, variatif, dll. Mari kita lihat:
Target Kueri Pencarian Konversasional. Banyak webmaster dan blogger sebenarnya sudah tahu bahwa akhir-akhir ini kueri pencarian di Google mengalami perubahan besar, dan salah satu yang terbesar adalah bagaimana user Google menggunakan keyword yang cenderung bersifat nonformal/percakapan. Misalnya, Cari warung makan enak murah di Solo dimana sih? cenderung lebih banyak digunakan daripada Restoran Murah dan Enak di Solo. Apakah anda masih melihat kata cari dan sih sebagai sesuatu yang tidak penting? Salah, karena bisa jadi jika anda menggunakannya di konten berbarengan dengan keyword lainnya, maka konten anda dianggap sangat relevan oleh Google. Maka tugas pertama adalah menganalisa dan mencari sebanyak mungkin kata-kata yang muncul dalam sebuah percakapan, termasuk berbagai kata dan ungkapan slang. Cari juga berbagai kata yang mungkin memperkaya dan bisa menjadi sinonim.
Pencarian Lokal. Sebagaimana yang sudah saya contohkan dalam poin nomer satu, Hummingbird berfokus atau beralih pada pencarian lokal secara otomatis, sehingga akan memberikan hasil pencarian yang paling relevan dengan lokasi kueri. Jadi optimasi pada pencarian lokal juga akan sangat membantu.
Google AuthorRank menjadi Nilai Plus. Akan semakin banyak hasil pencarian yang menyajikan konten milik para penulis yang memiliki otoritas tinggi disajikan oleh Google. Sebagai contoh adalah post Google Plus yang cenderung sering muncul di halaman pertama, ini juga dipengaruhi oleh AuthorRank. Dulu, Yahoo Answers dan Google Tanya Jawab sering muncul di halaman pertama hasil pencarian, tapi kini semakin berkurang dan bahkan sangat jarang. Maka yang diandalkan sekarang adalah website yang memiliki kredibilitas tinggi serta individu yang memiliki profil Google Authorship yang solid.
Penutup
Berpikir tentang Hummingbird bukan berarti anda bisa mengabaikan usaha-usaha yang harus dilakukan untuk menangkal serangan Panda dan Penguin. Semua strategi digunakan bersama-sama, dan strategi yang paling kuat adalah menyajikan konten bermanfaat dan berkualitas, karena itulah awal dari sebuah popularitas dan kredibilitas, baik dari pengunjung maupun search engine. Salam.
COMMENTS